JAKARTA, Berita HUKUM - Kejaksaan Republik Indonesia hari ini kembali melakukan pemanggilan saksi-saksi, guna pengembangan penyidikan dugaan tindak pidana korupsi Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) paket I Kementerian Pertanian oleh PT Hidayah Nur Wahana (PT HNW) senilai Rp 209 miliar.
Kasus ini bermula dari penyaluran BLBU dalam bentuk padi lahan kering, padi hibrida, padi non hibrida, dan kedelai namun tidak sesuai varietasnya, dan beberapa pelaksanaannya amburadul serta tidak sesuai dengan peruntukkannya atau fiktif.
"Dugaan tindak pidana BLBU paket I oleh PT HNW, hari ini dipanggil 2 Saksi, yaitu Ir. Elviana Anwar,M.Si, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) dan Ir. Djoni, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumbar," kata Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejaksaan Agung RI, Setia Untung Arimuladi kepada Wartawan, Rabu (11/9) di Jakarta.
Diketahui tersangka sementara dalam kasus ini baru berjumlah 2 orang, yaitu Direktur Utama PT HNW, Sutrisno dan Pimpinan Produksi PT HNW, Mahfud Husodo. Penyidi juga telah melakukan penggeledahan di kantor PT HNW di Griya Mutiara, Blok A/2 Baturejo, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyita dokumen dan surat yang dianggap mempunyai hubungan dengan kasus ini, serta menyita benda bergerak dan tidak bergerak.(bhc/mdb) |