BANGKA BELITUNG, Berita HUKUM - Sebagian timah dunia berasal dari Pulau Bangka Belitung. Timah tersebut digunakan untuk produk elektronik, termasuk handphone. Bahkan merek-merek besar handphone, seperti Apple menggunakan timah dari Bangka Belitung.
Namun akibat penambangan sekala luas dan ratusan tahun, Pulau Bangka khususnya mengalami kerusakan lingkungan parah. Setelah penambangan di darat yang menghancurkan lahan-lahan produktif untuk pertanian lada dan hutan, penambangan bergeser ke laut. Bahkan PT Timah menggunakan slogan Go Offshore Go Deeper (Ke Laut, Lebih Dalam).
Penambangan timah yang takan aman juga akibatkan korban jiwa. Sepanjang tahun 2012, terdapat 83 manusia (tentu saja mereka semua ini gantungan hidup keluarga, punya anak dan orang tua).
Kerusakan lingkungan dan korban jiwa manusia ini jika terus berlangsung mengakibatkan jadi ironi produk-produk elektronik yang setiap hari dipasarkan dan digunakan masyarakat.
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) bersama grup organisasi lingkungan hidup Friends of the Earth Netherlands, Friends of the Earth Inggris menyayangkan situasi lingkungan dan keselamatan manusia terkait kegiatan penambangan timah di provinsi Bangka Belitung.
Mereka meminta agar penambangan memperhatikan pendapat masyarakat yang terdampak (veto rakyat), tidak akan melakukan penambangan timah di kawasan lindung di hutan dan di laut.
Penambangan di laut tidak akan membahayakan terumbu karang,mangrove, rumput laut, daerah penangkapan ikan nelayan. Terhadap lingkungan yang sudah rusak, mereka mendesak agar dilakukan perbaikan lingkungan hidup.(rls/bhc/rby) |