JAKARTA, Berita HUKUM - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA. Merilis hasil survei yang cukup mengejutkan datang dari kandidat cawapres versi Ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa mendapatkan dukungan tertinggi sebagai cawapres paling popular dari kalangan tokoh Islam.
"Hatta Rajasa berada di posisi teratas dengan hasil survei per Oktober 2013 yakni 31,3 persen," kata peneliti LSI Ardian Sopa dalam konferensi pers bertajuk 'Pemilu 2014: Mungkinkah Lahir Poros Tengah Jilid Dua?' di Kantor LSI Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (3/11).
Adapun kelima nama yang dinyatakan sebagai cawapres terkuat dari tokoh Islam, berdasarkan survei LSI, yakni Hatta Rajasa,32,3 persen,Yusril Ihza Mahendra, 15,2 persen, Muhaimin Iskandar, 11, 8 persen, Suryadharma Ali, 10,7 persen dan Anis Matta diperingkat terkahir dengan 7,5 persen.
Ini merupakan hasil survei LSI yang dilakukan pada Oktober 2013. Dalam survei tersebut, Hatta berhasil mengungguli tokoh PKB, Yusril Ihza Mahendra, Muhaimin Iskandar, Menteri Agama Surya Darma Ali dan politikus PKS, Anis Matta.
"Hatta merupakan nasionalis Islam pada percaturan pilpres 2014 ini. Tokoh Islam muncul karena adanya kerinduan terhadap keterwakilan suara Islam sejak 2009. Hatta yang diusung dari partai Islam dianggap menjadi semangat untuk memajukan tokohnya mewarnai politik Indonesia di 2014," jelas Ardian.
Dalam analisanya, LSI menilai Hatta sebagai salah satu tokoh dengan tingkat konflik yang rendah. Kepopulerannya membuatnya didapuk sebagai kandidat paling potensial sebagai Cawapres, dari duet tokoh nasionalis dan tokoh Islam.
LSI juga menampilkan skenario pasangan Capres ideal dari poros tengah. Namun LSI belum melakukan survei terkait pasangan yang diprediksi moncer di 2014. "Tapi kemungkinan hadirnya capres-cawapres ideal nasionalis-Islam dari poros tengah, seperti Jokowi-Hatta masih wacana," paparnya.
Survei LSI dilakukan pada 12 September - 5 Oktober 2013 dengan menggunakan metode multi stage random sampling. Survei ini melibatkan 1.200 responden di 33 Provinsi. Wawancara terhadap responden dilakukan secara tatap muka menggunakan kuisioner dengan margin of eror sebesar 2,9 persen.(dtk/bhc/put)
|