SAMARINDA, Berita HUKUM - Wilayah Barang Tongkok Melak Ibukota Kabupaten Kutai Barat (Kubar) Kalimantan Timur (Kaltim) Jumat hingga Sabtu (24/11) malam semakin mencekam, berikut sebuah rumah toko sembako dibakar warga dari dua kelompok warga yang bertikai, Polda Kaltim menerjunkan 800 personil gabungan Brimob, TNI dan Polri untuk mengamankan situasi.
Sumber yang diperoleh BeritaHUKUM.com dari Kutai Barat, situasi mencekam sejak pagi Sabtu (24/11) kemarin menyusul kedatangan 200 personil Brimob Polda Kaltim bersenjata lengkap untuk mengamankan lokasi kejadian dan mengawal pertemuan antara dua kelompok yang bertikai yang di pimpin oleh Asisten I Pemkab Kubar," ujar Rustam Laskar Merah Putih Kubar.
"Pertemuan kemarin sampai selesai tidak ada kesimpulan sesuai penawaran solusi damai oleh salah satu kelompok warga, mengakibatkan aksi pembakaran rumah toko oleh kelompok warga, di susul malam harinya aksi swiping dan penjarahan, disatu sisi banyak warga suku asli secara bergerombol pada tempat tempat tertentu namun warga pendatang memilih hanya berdiam dalam rumah dengan pintu terkunci," papar Rustam.
Menurut Rustam situasi semakin mencekam, "malam tadi sekitar pukul 02.00 wita pada Minggu Pasar dengan sekita 300 ruko dan kios yang terletak di jl. Gajah Mada atau tepat depan Kantor Polres Kubar ludes di bakar massa, demikian juga dengan Depo Pengisian BBM yang menjadi bias, masalah juga sekitar pukul 05.00 wita juga di bakar massa yang marah., sekitar pukul 10.00 Pagi tadi satu buah rumah di Busur juga dibakar massa," terangnya.
Informasi yang di himpun pewarta, situasi mencekam di Barong Tongkok, menyusul adanya aksi pengeroyokan terhadap salah seorang warga, saat sedang melakukan pengisian BBM Premium, di APMS (Agen Premium dan Minyak Solar) Simpang Raya, Jumat (23/11) kemarin.
Petugas APMS saat itu menyebut premium sudah habis kepada salah seorang pengendara roda dua. Namun belakangan, petugas APMS melayani pemilik kendaraan lainnya. Keributan pun berujung pengeroyokan pemilik kendaraan yang dilayani petugas APMS kepada seorang pengendara roda dua tersebut.
Unsur muspida setempat beserta aparat keamanan, sudah berupaya untuk meredakan ketegangan melalui perundingan damai. Namun belakangan, salah satu kelompok massa tidak puas dengan upaya perundingan itu.
Humas Polda Kaltim, Wisnu kepada wartawan mengatakan, "Pasca kejadian terus berkembang, ada konsentrasi massa sehingga sejak kemarin juga sudah ada upaya pertemuan rapat dari unsur muspida, tokoh masyarakat dan sekitar 800 personel gabungan dari Brimob Polda Kaltim, Dalmas Polda Kaltim, Polres Kutai Kartanegara serta Polres Kutai Barat sendiri bersama aparat TNI, berada di lokasi untuk mengendalikan keamanan dan ketertiban," tegas Wisnu.
"Personel gabungan sekitar 800 personel sudah ada di Kutai Barat," tega Wisnu.
Anggota DPRD Kaltim Darlis Patalongi, yang di temui di Bandara Temindung Minggu (25/11) sebelum keberangkatanya ke Kubar mengatakan, "persoalan ini di picu oleh kesenjangan dan langkanya BBM di kubar, namun optimis dan di harapkan agar semua bela pihak duduk satu meja dafasilitasi oleh siapapun sehingga kedamaian, ketertiban dan keamanan bisa dapat terwujud kembali," ujar Darlis
Demikian juga dikatakan Toko Adat Kaltim Abraham Ingan yang juga Ketua Gepak Kaltim mengatakan, "ini di picu karena persoalan BBM sehingga perlu mendapatkan perhatian penuh, namun dengan harapan agar pertemuan yang akan dilaksanakan nanti mendapatkan solusi damai," pungkas Abraham. (bhc/gaj)
|