Korea Utara Korut dan Korsel Sepakat Gelar Perundingan Militer 2018-01-12 08:43:11
Ketua delegasi Korea Selatan, Cho Myung-Gyun (kiri) berjabat tangan dengan ketua delegasi Korea Utara, Ri Son-Gwon (kanan) dalam pertemuan di Panmunjom.
KOREA SELATAN, Berita HUKUM - Setelah bernegosiasi sepanjang hari pada Selasa (9/1), Korea Utara dan Korea Selatan sepakat untuk mengadakan perundingan militer dengan tujuan mengurangi ketegangan di wilayah perbatasan.
Korea Selatan meminta Korea Utara mengakhiri aksi-aksi bermusuhan yang dapat meningkatkan ketegangan, sementara Korea Utara sepakat perlu diwujudkan suasana yang damai di Semenanjung Korea. Demikian dikatakan oleh pemerintah Korea Selatan.
Korea Utara juga akan mengirimkan kontingen dalam jumlah besar ke Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korea Selatan, Februari mendatang.
Pembekuan sanksi perjalanan
Namun, Pyongyang tidak menyetujui usulan Korea Selatan untuk mengizinkan pertemuan keluarga yang terpisah di kedua negara.
Korea Selatan juga mengatakan tengah mempertimbangkan rencana untuk sementara membekukan sanksi sehingga para pejabat Korea Utara dapat berkunjung ke Korea Selatan selama pelaksanaan Olimpiade Musim Dingin. Hak atas fotoAFP/GETTY IMAGESImage caption
Tentara Korea Selatan berjaga di Desa Panmunjom di zona demiliterisasi yang memisahkan antara Korea Selatan dan Korea Utara.
Ketua juru runding Korea Utara, Ri Son-gwon, mengatakan tidak pantas bagi negaranya dicecar pertanyaan mengenai denuklirisasi, karena senjatanya diarahkan ke Amerika Serikat dan bukan ke negara-negara tetangga.
Perundingan tingkat tinggi pertama sejak 2015 itu digelar di Desa Panmunjom di zona demiliterisasi perbatasan kedua negara.
Masing-masing negara diwakili oleh lima pejabat senior dan pemimpin dari kedua negara dilaporkan menyaksikan jalannya perundingan lewat saluran CCTV.
Dalam kata sambutannya, Ri Son-gwon, bersikap cukup netral. Ia mengatakan perundingan diharapkan membuahkan "hadiah manis" di tahun baru.
Ditegaskannya Korea Utara mempunyai "pendirian yang sungguh-sungguh dan tulus".
Amerika Serikat menyambut kemajuan dalam perundingan antara Korea Utara dan Korea Selatan itu.
Departemen Luar Negeri AS menyatakan pemerintah tertarik mengambil bagian dalam perundingan di masa depan. Namun Departemen Kementerian Luar Amerika kembali menegaskan bahwa tujuan perundingan adalah menghentikan pengembangan senjata nuklir, suatu tuntutan yang sudah ditolak Korea Utara.(BBC/bh/sya)
PT. Zafa Mediatama Indonesia Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359 info@beritahukum.com