NIGERIA, Berita HUKUM - Jumlah korban tewas dalam peristiwa ledakan di sebuah industri pabrik gas di Nigeria dilaporkan terus bertambah. Sebuah truk dilaporkan meledak ketika membongkar muatan gas butane yang biasa digunakan untuk memasak di kota Nnewi negara bagian Anambra.
Laporan menyebutkan bervariasi dari 35 sampai 100 orang tewas, termasuk pekerja pabrik dan warga yang tinggal di sekitarnya.
Polisi setempat memastikan adanya kecelakaan itu tetapi belum memberikan keterangan detail. Sebuah kebakaran besar dilaporkan setelah terjadi ledakan.
Korban luka dan tewas dibawa ke RS di Universitas Nnamdi Azikiwe yang didominasi oleh komunitas Kristen.
Saksi mata Chukwuemerie Uduchukwu, yang telah berada di lokasi ledakan, mengatakan kepada BBC bahwa orang-orang berada di parik itu untuk mengisi ulang botol gas mereka untuk memasak pada hari Natal.
Dia mengatakan kara konsumen dan pekerja di gedung itu mengalami luka bakar yang serius, dan dia mengatakan melihat puluhan tubuh terbakar, dengan banyak orang yang masih berada di dalam.
Ledakan menyebabkan rumah-rumah di sekitar pabrik terbakar.
"Lima jam setelah ledakan dan depot masih terbakar," Uduchukwu mengatakan, "Sementara Palang Merah dan pemadam kebakaran masih berada di lokasi."
Seorang reporter kantor berita Associated Press menghitung ada 100 jenazah.
President Muhammadu Buhari telah menyatakan penyesalan mendalam atas kematian puluhan orang di Anambra Negara, menyusul ledakan gas industri, yang terjadi di Inter Corp Minyak terbatas (LPG Gas Plant), anggota dari Chikason Group, beberapa jam sebelum perayaan Natal.
Dalam pernyataan pers yang dikeluarkan oleh-Nya Senior Asisten Khusus Media dan Publisitas, Malam Garba Shehu, Presiden Buhari mengatakan ia sangat terguncang dan terkejut dengan hilangnya skala besar seperti kehidupan manusia dalam kecelakaan industri tunggal, yang melemparkan kesuraman pada keluarga korban "yang menantikan perayaan Natal yang penuh sukacita".
Presiden meminta diperpanjang belasungkawa kepada keluarga korban, masyarakat dan pemerintah Negara Anambra atas apa yang ia sebut sebagai "tragedi malang ini pada malam Natal", menambahkan bahwa "hati dan doa-doa saya pergi ke keluarga-keluarga yang berduka ini sulit dan saat yang menyakitkan ".(gisttoday/BBC/bh/sya) |