MANILA, Berita HUKUM - Jumlah korban jiwa akibat kebakaran di sebuah pabrik sepatu di Filipina mencapai 72 orang, seperti dilaporkan pihak berwenang. Polisi juga memastikan akan mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kebakaran karena para pekerja mengeluhkan kondisi kerja dan keselamatan yang buruk di dalam pabrik.
"Jelas akan ada dakwaan hukum karena orang-orang tewas," kata penjabat Kepala Kepolisian Nasional Filipina, Leonardo Espina.
"Terlepas apakah merupakan kecelakaan atau sengaja dibakar, orang-orang tewas. Kami sedang memastikan hal yang sebenarnya terjadi sehingga bisa memutuskan dakwaannya."
Filipina tidak memperlakukan secara ketat standar keselamatan dan kebakaran relatif sering terjadi, khususnya di kawasan-kawasan pemukiman kumuh.
Kebakaran atas pabrik sepatu di kawasan miskin Valenzuela di pinggiran utara ibu kota Manila ini berlangsung cepat dan hanya sebagian kecil orang yang bisa menyelamatkan diri.
Sebagian besar korban meninggal karena terperangkap asap tebal yang disebabkan terbakarnya karet serta bahan kimia.
Pekerja yang selamat dan keluarga korban mengatakan kepada para wartawan bahwa pekerja mendapat upah di bawah batas minimum dan tidak mengetahui prosedur penyelamatan saat kebakaran.
"Kami berlarian dan tidak tahu persis ke arah mana," kata seorang korban yang selamat, Lisandro Mendoza.
Pihak berwenang mengatakan proses identifikasi jenazah akan memerlukan waktu karena sidik jari tidak bisa digunakan lagi untuk jenazah yang hangus terbakar.(BBC/bh/sya) |