Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Amerika Serikat
Kongres AS Dikuasai Partai Republik
Wednesday 07 Jan 2015 13:22:08
 

Kepemimpinan Ketua DPR John Boehner dipertanyakan anggota Republik yang lebih konservatif. President Barack Obama diperkirakan akan kesulitan menerapkan berbagai kebijakannya.(Foto: EPA)
 
WASHINGTON, Berita HUKUM - Partai Republik Amerika Serikat akan menguasai kedua majelis Kongres untuk pertamakalinya dalam delapan tahun. Senator dan semua anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang baru maupun yang terpilih kembali sudah diambil sumpahnya pada Selasa 6 Januari siang waktu setempat.

Agenda utama pihak Republik antara lain mensahkah persetujuan jaringan pipa Keystone XL, perluasan jaringan pipa minyak yang kontroversial yang sudah tertahan selama beberapa tahun ini.

Suara di Senat untuk mensahkannya mungkin akan cukup namun Gedung Putih mengatakan Presiden Barack Obama, yang berasal dari Partai Demokrat, akan memveto undang-undang itu jika sudah sampai ke mejanya.
Obama sudah menggunakan hak vetonya sebanyak dua kali selama enam tahun menjabat presiden dan diperkirakan akan semakin sering menggunakannya dengan peta politik di Kongres.

Partai Republik juga diperkirakan akan 'menyerang' perubahan kebijakan imigrasi Obama dan undang-undang kesehatan yang sering disebut 'Obamacare'.

Dengan dikuasainya kedua majelis di Kongres oleh Partai Republik, maka Presiden Obama diperkirakan akan sulit menerapkan berbagai kebijakannya.

Bagaimanapun kepemimpinan Ketua DPR John Boehner dari Partai Republik sempat dipertanyakan oleh beberapa anggota Partai Republik.

Salah satunya adalah anggota DPR dari Texas, Louis Gohmert, yang mengatakan saatnya untuk berubah setelah 'selama bertahun-tahun berbagai janji tidak dipenuhi'.

Namun Boehner ternyata mendapat dukungan dan terpilih kembali sebagai Ketua DPR dalam sidang hari Selasa.(BBC/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Amerika Serikat
 
  DPR AS Lakukan Pemungutan Suara untuk Makzulkan Biden
  Amerika Serikat Lacak 'Balon Pengintai' yang Diduga Milik China - Terbang di Mana Saja Balon Itu?
  Joe Biden akan Mengundang Para Pemimpin Indo-Pasifik ke Gedung Putih
  AS Uji Rudal Hipersonik Mach 5, Lima Kali Kecepatan Suara
  Sensus 2020: Masa Depan Populasi AS Bercorak Hispanik
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2