Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Taiwan
Konflik China-Taiwan Memanas setelah Sejumlah Diplomat Baku Hantam di Fiji
2020-10-23 06:28:34
 

Sekitar 100 delegasi diundang ke acara yang digelar di hotel termewah di Fiji.(Foto: TAIPEI TRADE OFFICE)
 
TAIWAN, Berita HUKUM - Ketegangan berkepanjangan antara China dan Taiwan meletup setelah diplomat mereka terlibat baku hantam di Fiji.

Taiwan menuduh dua pejabat Kedutaan China menyeruak ke acara perayaan hari nasional awal bulan ini - klaim yang dibantah Beijing.

China menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, tetapi para pemimpin Taiwan berpendapat mereka memiliki kedaulatan.

Hubungan antara China dan Taiwan tegang dan ada ancaman kekerasan yang dapat menyeret AS, sekutu Taiwan.

Insiden terbaru dilaporkan terjadi pada 8 Oktober ketika kantor perdagangan Taiwan di Fiji - kedutaan de facto-nya - mengadakan resepsi untuk sekitar 100 tamu di Hotel Grand Pacific yang mewah di ibu kota Fiji, Suva.

Kementerian Luar Negeri Taiwan mengklaim dua pejabat China mulai mengambil gambar dan mencoba mengumpulkan informasi tentang para tamu. Diplomat Taiwan yang meminta mereka pergi kemudian diserang. Mereka dikatakan dirawat di rumah sakit karena cedera kepala, kata kementerian itu.

"Kami mengutuk keras tindakan staf kedutaan besar China di Fiji karena melanggar aturan hukum secara serius dan kode etik beradab," kata juru bicara kementerian luar negeri Taiwan, Joanne Ou.




Keterangan video,


Lawmakers brawled in Hong Kong in May



China memberikan penjelasan yang berbeda tentang kejadian itu.

Kedutaan Besar China di Fiji mengatakan stafnya berada di "tempat umum di luar tempat acara" melaksanakan "tugas resmi" yang tidak disebutkan, dan menuduh pejabat Taiwan bertindak "secara provokatif" dan menyebabkan "cedera pada seorang diplomat China".

Kementerian Luar Negeri China, dalam sebuah pernyataan hari Senin (19/10), mengatakan bahwa para pejabatnya mengetahui apa yang terjadi di dalam tempat tersebut, termasuk keberadaan kue yang menampilkan bendera Taiwan. Beijing menyebut bendera itu salah karena mereka tidak mengakui Taiwan sebagai sebuah negara.

"Bendera nasional palsu dipajang secara terbuka di tempat kejadian, kue itu juga ditandai dengan bendera nasional yang salah," kata Zhao Lijian seperti dikutip kantor berita AFP.

Kepolisian Fiji tidak memberikan komentar atas penyelidikan tersebut.

Beijing telah lama mencoba membatasi aktivitas internasional Taiwan dan keduanya bersaing untuk mendapatkan pengaruh di kawasan Pasifik.

Meskipun Taiwan hanya diakui secara resmi oleh segelintir negara, pemerintahannya yang dipilih secara demokratis memiliki hubungan komersial dan informal yang kuat dengan banyak negara.(BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Digandeng Polri, Ribuan Ojol Deklarasi Jadi Mitra Jaga Kamtibmas di Monas

Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

Kontingen Atlet Senam Israel Tak Diizinkan Masuk ke Indonesia, Ini Penjelasan Menko Yusril

Aliansi Masyarakat Simalungun Tolak Soal Klaim Tanah Adat dan Mendesak Konsistensi Pemerintah

 

ads2

  Berita Terkini
 
Digandeng Polri, Ribuan Ojol Deklarasi Jadi Mitra Jaga Kamtibmas di Monas

Ratusan Siswa di Yogakarta Keracunan MBG, Wali Kota Hasto Telepon Kepala BGN

Kepengurusan Partai Ummat Kubu Amien Rais 'Digugat' Para Kader Sendiri

Drama Hukum Tak Berujung, Putusan Final MA Ternyata Dapat Ditambah

KPK Sarankan Mahfud Buat Laporan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2