JAKARTA, Berita HUKUM - Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) akan menggelar Latihan Geladi Tugas Tempur (Glagaspur) Tingkat III/L-3 Terpadu Tahun 2017 di Perairan Kepulauan Riau - Laut Natuna dengan nama "Operasi Latihan Siaga Tempur Laut Koarmabar 2017".
Latihan Glagaspur Tingkat III/L-3 Terpadu Tahun 2017 dibuka oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, S.Sos di Gedung O.B, Syaaf, Markas Komando (Mako) Koarmabar, jl. Gunung Sahari Raya No. 67, Jakarta Pusat, Selasa (25/4).
Latihan Glagaspur tersebut akan dikomandoi oleh Kolonel Laut Didong Rio Duta. Panglima Koarmabar (Pangarmabar), Laksamana Muda AL Aan Kurnia mengatakan latihan ini untuk memperkuat keamanan dan kekuatan laut RI.
Latihan Glagaspur Tingkat III/L-3 Terpadu Tahun 2017 bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan profesionalisme prajurit unsur-unsir Koarmabar guna mendukung kesiapan pelaksanaan sesuai fungsi asasi masing-masing. Dengan begitu, para prajurit dapat melaksanakan tugas utamanya serta dapat meningkatkan kerjasama taktis antar unsur-unsur Koarmabar dalam melaksanakan aksi tempur laut.
"Latihan siaga tempur ini untuk melatih dan menguji kemampuan tempur sistem armada terpadu, untuk mencapai tujuan keamanan dan kekuatan laut merupakan unsur utama. Menjaga kedaulatan NKRI, terutama wilayah barat Indonesia," kata Aan di Koarmabar, Jl Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Selasa (25/4).
Pelaksanaan Latihan Glagaspur Tingkat IIi/L-3 Terpadu tahun 2017 ini akan diadakan selama lima hari dari tanggal 25 - 30 April 2017 dan melibatkan 20 KRI dan seribu personel. Pangarmabar Laksda Aan menjelaskan ada tiga tahap pelatihan, mulai dari perencanaan, latihan pos komando, sampai manuver lapangan dengan wilayah latihan nantinya mulai dari Jakarta sampai kepulauan Natuna.
"Ada 20 KRI, 4 pesawat udara, personel hampir 1.000 dan seluruh jajaran manuver lapangan mulai dari Jakarta, Tanjung Pinang di kepulauan Natuna," kata Aan.
Kapal tersebut di antaranya adalah KRI Banda Aceh 593, KRI Teluk Sibolga 536, KRI Diponegoro 365, KRI Kapitan Pattimura-371. Selain KRI ada juga kapal perang Perusak Kawal Rudal sejumlah tiga unit, delapan kapal perang Kapal Cepat Rudal, dua Kapal Perang Penyapu Ranjau, sembilan kapal perang Patrol Combat.
"Latihan melibatkan 12 Lantamal dan akan dibagi menjadi 2 tahap, meliputi tahap perencanaan dan persiapan, kemudian diakhiri dengan tahap pemantapan, " ujar Pangarmabar.
Pangarmabar Laksda Aan lebih lanjut berharap latihan benar-benar dilaksanakan dengan baik untuk meningkatkan kemampuan dan pengalaman para prajurit, sekaligus juga sebagai ajang evaluasi jajaran Koarmabar.
"Ada 20 KRI, 4 pesawat udara, personel hampir 1.000 dan seluruh jajaran manuver lapangan mulai dari Jakarta, Tanjung Pinang di kepulauan Natuna," kata Aan.
Kapal tersebut di antaranya adalah KRI Banda Aceh 593, KRI Teluk Sibolga 536, KRI Diponegoro 365, KRI Kapitan Pattimura-371. Selain KRI ada juga kapal perang Perusak Kawal Rudal sejumlah tiga unit, delapan kapal perang Kapal Cepat Rudal, dua Kapal Perang Penyapu Ranjau, sembilan kapal perang Patrol Combat.
Latihan ini pun melibatkan pesawat udara jenis Cassa, dua Helli. Lalu untuk tim khusus ada Tim Pasukan Katak dan Tim Penyelam.
"Latihan ini baru pertama kali yang diadakan besar-besaran," tutup Aan.(bh/yun)
|