JAKARTA, Berita HUKUM - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengimbau semua pimpinan partai politik, tokoh masyarakat dan seluruh elemen bangsa untuk melaksanakan pesta demokrasi secara damai dan gembira dalam menghadapi Pemilu serentak 2019, yakni Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif.
"Mari kita jadikan Pemilu 2019 sebagai ajang adu program untuk mempercepat laju pembangunan. Agar pada usia 100 tahun kemerdekaan, Indonesia menjadi negara maju, modern, adil dan sejahtera, serta sejajar dengan bangsa-bangsa maju di dunia," ujar Bamsoet, begitu ia biasa disapa, saat berpidato dalam Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).
Bamsoet mengatakan, Pemilu harus dijadikan sebagai wahana yang mencerahkan. Berbeda tidak berarti berseteru, bersaing tidak berarti bermusuhan. Karena lawan politik bukanlah musuh yang harus dilenyapkan. "Kita harus menempatkan persaingan sebagai seleksi demokrasi untuk menemukan pemimpin yang amanah dan dicintai oleh rakyat," sambungnya.
Menyadari dunia politik masuk dalam era digital dewasa ini, yakni era revolusi industri 4.0 dimana salah satu produk populernya media sosial. Media sosial membawa demokrasi tumbuh sangat dinamis, namun sisi lain acapkali sulit untuk dikendalikan.
Karena itu, Bamsoet mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga keteduhan politik. Menurutnya, diperlukan kearifan dalam memanfaatkan media sosial, terutama terkait dengan isu-isu politik yang berbau SARA dan menyulut maraknya politik identitas.
"Kita tidak boleh membiarkan berkembangnya politik identitas yang dapat menyulut permusuhan serta mengancam persatuan dan keutuhan bangsa," imbuh politisi Partai Golkar itu.(ann/sf/DPR/bh/sya) |