Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Turki
Kerusuhan Baru Pecah di Turki
Monday 17 Jun 2013 02:22:04
 

Aparat keamanan menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan massa.(Foto: Ist)
 
TURKI, Berita HUKUM - Kerusuhan baru pecah di Ankara dan Istanbul dalam demonstrasi menentang pemerintah, sementara ribuan orang lainnya mengikuti protes tandingan mendukung pemerintah.

Polisi menggunakan meriam air dan gas air mata untuk membubarkan demonstran di Lapangan Kizilay, Ankara pada Minggu (16/06). Setidaknya empat orang mengalami luka-luka dalam insiden di ibukota Turki itu.

Aparat keamanan juga menggunakan meriam air dan gas air mata untuk membubarkan pemrotes yang berusaha menduduki kembali Lapangan Taksim di Istanbul.

Bentrokan antara pemrotes dan polisi antihuru-hara antara lain terjadi di kawasan Sisli, tidak jauh dari Lapangan Taksim. Sejumlah pemuda berlindung di restoran dan warung setelah diserang oleh Polisi.

Sekitar 1.000 polisi dari kepolisian provinsi didatangkan ke Istanbul untuk membantu meredam unjuk rasa antipemeritah.

Demonstrasi propemerintah

Para aktivis menyerukan kepada warga untuk kembali ke lapangan setelah polisi mengusir mereka pada Sabtu malam. Namun Polisi mengepung lapangan dan memeriksa semua orang yang hendak menuju tempat itu.

Gubernur Istanbul Huseyin Avni Mutlu mengatakan warga tidak akan diizinkan masuk ke lapangan dengan alasan "tidak aman" bagi mereka untuk berkumpul bersama.

Sekitar 10 kilometer dari Lapangan Taksim, ribuan pendukung Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan mengikuti unjuk rasa tandingan di Kazlicesme.

"Kami adalah mayoritas yang diam, bukan kaum urakan yang berusaha menakut-nakuti kita," kata seorang pendukung Erdogan dari Partai AK, Ruveyda Alkan, seperti dikutip kantor berita Reuters.

Erdogan sebelumnya menegaskan bahwa aksi-aksi yang semula digelar untuk menentang pembangunan Taman Gezi merupakan bagian dari persekongkolan untuk menggoyang Turki.

Rencana pembangunan taman di Istanbul itu telah ditunda di tengah penentangan keras.(bbc/bhc/opn)



 
   Berita Terkait > Turki
 
  Mengapa Kemenangan Erdogan Penting Bagi Negara-negara Barat?
  Hagia Sophia: Salat Jumat Pertama Setelah 86 Tahun, 'Allahu Akbar, Terharu dan Merinding', Antusiasme Masyarakat Beribadah
  Perang Saudara di Suriah: Turki Kutuk Serangan Udara oleh Suriah terhadap Konvoinya
  Turki Tetap Datangkan Sistem Rudal S-400 Buatan Rusia Walau Ditentang AS
  Lira, Mata Uang Turki Terjun Bebas, Erdogan Sebut 'Ini Ulah Amerika Serikat dan Barat'
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2