Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Belanda
Kelegaan di Eropa: Partai Anti-Islam Kalah di Pemilu Belanda
2017-03-17 11:27:21
 

Para pengamat beranggapan, partai-partai liberal dan pro-Uni Eropa, termasuk partai pimpinan PM Mark Rutte, diuntungkan oleh tingginya angka pemilih.(Foto: Istimewa)
 
BELANDA, Berita HUKUM - Partai Kebebasan yang anti-Islam yang dicemaskan menang besar ternyata hanya memperoleh 18% suara, dan Partai pimpinan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte memenangkan kursi terbanyak dalam pemilihan parlemen.

Hasil awal mengukuhkan, yang menunjukkan PM Mark Rutte dengan partai kanan tenganya, VVD, akan memenangkan 31 dari 150 kursi.

Tiga partai diproyeksikan sama-sama meraup 19 kursi: Partai Kebebasan (PVV) yang anti imigrasi pimpinan Wilders, Partai Kristen Demokrat dan D66.

Sebelumnya, partai pimpinan Wilders unggul jauh dalam jajak pendapat, namun dukungan untuk mereka memudar dalam beberapa hari terakhir.

Dalam penghitungan sementara, hingga Kamis pagi, VVD hanya memperoleh 17,8%.

"Hari ini adalah pesta demokrasi," kata PM Rutte. "Rakyat Belanda telah mengatakan tidak untuk populisme yang salah," tambahnya merujuk pada partai populis PVV Geert Wilders.

Partai VVD pimpinan PM Rutte telah kehilangan beberapa kursi sejak pemilu terakhir, dan dalam Pemilu ini mereka awalnya diperkirakan akan makin terpuruk akibat dukungan beralih kepada Partai Kebebasan Geert Wilders.

Namun hasil awal ternyata menunjukkan sebaliknya.

Partisipasi tinggi

Para pengamat beranggapan, partai-partai liberal dan pro-Uni Eropa diuntungkan oleh tingginya angka pemilih.

Partisipasi dalam pemilihan umum kali ini mencatat rekor tertinggi selama 30 tahun, dengan 81% pemilih.

Members of GroenLinks during election night in Amsterdam, The Netherlands, 15 March 2017Hak atas fotoEPA
Image captionPartai Hijau-Kiri juga merayakan perolehan kursi yang besar.

Eropa lega

Dunia memantau Pemilu Belanda ini dengan seksama, sebagai indikasi bagaimana partai-partai populis anti pendatang itu mendapat dukungan dalam pemilu di sejumlah negara Uni Eropa lain.

Perancis akan menyelenggarakan pemilihan presiden bulan depan, sementara Jerman akan mengadakan pemilihan umum pada bulan September.

Sehingga kemenangan partai PM Rutte dan terpuruknya partai Geert Wilders disambut kelegaan oleh para pemimpin Eropa.

Kanselir Jerman Angela Merkel segera menelpon PM Rutte untuk mengucapkan selamat, sementara Perdana Menteri Luksemburg Xavier Bettel melakukannya lewat cuitan di Twitter.

Martin Schulz, mantan presiden Parlemen Eropa mengatakan ia merasa 'lega' bahwa partai pimpinan Wilders kalah.

"Kita harus terus berjuang bagi Eropa yang bebas dan terbuka," cuitnya. Wilders sendiri, kendati kecewa memperingatkan, bahwa dia tak akan surut.

Ia sebelumnya mengatakan bahwa 'revolusi patriotik' akan dilanjutkan dan 'jin ini tak akan kembali ke dalam botol.'

Kendati menang, partai VVD pimpinan PM Rutte akan perlu melakukan koalisi dengan partai lain untuk bisa membentuk pemerintahan.

VVD telah mengesampingkan koalisi dengan Partai Kebebasan pimpinan Geert Wilders, namun tidak dua runner-up lain, partai Kristen Demokrat (CDA), dan Demokrat 66 (D66) partai, yang keduanya pro-Uni Eropa. CDA mengungkapkan kepuasan atas hasil pemilu dan menyatakan siap membantu membentuk koalisi.

VVD akan membutuhkan setidaknya tiga partai lain sebelum dapat mengamankan mayoritas.

Oleh karena itu, partai-partai kecil lainnya akan bisa menjadi penentu.

Members of the VVD party wait to hear results of the general election, 15 March 2017Hak atas fotoGETTY IMAGES
Image captionKetegangan sempat menyelimuti para anggota partai VVD yang berkuasa.

Jajak pendapat menunjukkan Partai Kiri Hijau mendapat dukungan kuat pula dengan memenangkan total 16 kursi, melonjak jauh dari empat kursi sebelumnya.

Partai Sosialis memperoleh 14 kursi, sementara partai kiri lain yang merupakan mitra koalisi VVD sebelumnya, Partai Buruh, melorot dari 38 kursi menjadi hanya sembilan.

Para analis mengatakan penurunan itu tampaknya merupakan hukuman dari pendukungnya karena peran Partai Buruh di pemerintahan koalisi dalam membantu meloloskan langkah-langkah penghematan ekonomi.

Pemimpin partai Lodewijk Asscher menyebut hasil pemilu merupakan "malam yang pahit bagi Buruh- luar biasa mengecewakan."

"Membangun kembali partai dimulai hari ini," tegasnya.(BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Belanda
 
  Belanda Kembali Minta Maaf, HNW Dorong Pemerintah Tuntut Pengakuan Kemerdekaan De Jure 17 Agustus
  Kelegaan di Eropa: Partai Anti-Islam Kalah di Pemilu Belanda
  Kapal Terbesar Berlayar Menuju Rotterdam, Belanda
  Tendang Hakim Garis, Delapan Tersangka Diadili
  Sebentar Lagi, Ratu Belanda Akan Turun Tahta
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2