BANGLADESH,Berita HUKUM - Bentrokan aktivis oposisi dan polisi terjadi di Bangladesh yang tengah menggelar pemilu yang diboikot oleh oposisi.
Setidaknya empat orang tewas dalam peristiwa kekerasan yang terjadi Minggu (5/1). Puluhan orang tewas dalam kekerasan sebelum pemilu.
Sejumlah Tempat Pemungutan Suara TPS dibakar dan pemungutan suara ditunda di lebih dari 100 TPS.
Oposisi memboikot pemilu dengan melakukan mogok selama dua hari.
Liga Awami yang dipimpin Perdana Menteri Sheikh Hasina memastikan kemenangan, begitu pun dengan kandidat pemerintah, meski warga yang menggunakan hak suara mereka sangat sedikit.
Dia menolak desakan untuk mundur dan agar pemerintah netral dalam pelaksanaan pemilu.
Tempat Pemungutan Suara dibuka di seluruh Bangladesh pada pukul 8 waktu setempat, seperti disampaikan oleh juru bicara komisi pemilihan SM Asaduzzaman. Pemungutan suara akan dilanjutkan sampai pukul 16.
TPS Dibakar
Lebih dari separuh konstituen tidak melakukan pemungutan suara sama sekali, menyusul boikot yang dilakukan oposisi yang menyebabkan kandidat pemerintah menyatakan kemenangannya.
Polisi telah menambakkan senjata ke arah pemrotes yang berada di TPS di bagian utara distrik Rangpur district, menewaskan dua orang.
Di distrik Nilphamari, polisi juga menembakkan peluru ke arah pemrotes, dan menewaskan dua orang.
Laporan media menyebutkan lebih dari 100 TPS dibakar semalam, dan menambah jumlah TPS yang dibakar pada malam sebelumnya.
Saila, penduduk di Gaibandha, mengatakan kepada BBC melalui email :"Tidak ada keluarga saya atau saya sendiri pergi untuk memberikan suara ditengah ketakutan dan kekerasan. Apa yang terjadi disini adalah pemilu satu partai dan 90% masyarakat Bangladesh menentangnya."
Salah satu TPS di distrik Mirpur Dhaka, hanya ada 25 pemilih dari 24.000 orang yang terdaftar dalam dua jam pertama sejak TPS dibuka, seperti dilaporkan AP.
Sekitar 50.000 personil keamanan di seluruh negara selama pemilu.(BBC/bhc/sya) |