Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Bangladesh
Kekerasan di Hari Pemilu Bangladesh
Monday 06 Jan 2014 02:23:09
 

Partisipasi peserta pemilu disebutkan sangat sedikit karena takut keluar rumah.(Foto: Istimewa)
 
BANGLADESH,Berita HUKUM - Bentrokan aktivis oposisi dan polisi terjadi di Bangladesh yang tengah menggelar pemilu yang diboikot oleh oposisi.

Setidaknya empat orang tewas dalam peristiwa kekerasan yang terjadi Minggu (5/1). Puluhan orang tewas dalam kekerasan sebelum pemilu.

Sejumlah Tempat Pemungutan Suara TPS dibakar dan pemungutan suara ditunda di lebih dari 100 TPS.
Oposisi memboikot pemilu dengan melakukan mogok selama dua hari.

Liga Awami yang dipimpin Perdana Menteri Sheikh Hasina memastikan kemenangan, begitu pun dengan kandidat pemerintah, meski warga yang menggunakan hak suara mereka sangat sedikit.

Dia menolak desakan untuk mundur dan agar pemerintah netral dalam pelaksanaan pemilu.

Tempat Pemungutan Suara dibuka di seluruh Bangladesh pada pukul 8 waktu setempat, seperti disampaikan oleh juru bicara komisi pemilihan SM Asaduzzaman. Pemungutan suara akan dilanjutkan sampai pukul 16.

TPS Dibakar

Lebih dari separuh konstituen tidak melakukan pemungutan suara sama sekali, menyusul boikot yang dilakukan oposisi yang menyebabkan kandidat pemerintah menyatakan kemenangannya.

Polisi telah menambakkan senjata ke arah pemrotes yang berada di TPS di bagian utara distrik Rangpur district, menewaskan dua orang.

Di distrik Nilphamari, polisi juga menembakkan peluru ke arah pemrotes, dan menewaskan dua orang.
Laporan media menyebutkan lebih dari 100 TPS dibakar semalam, dan menambah jumlah TPS yang dibakar pada malam sebelumnya.

Saila, penduduk di Gaibandha, mengatakan kepada BBC melalui email :"Tidak ada keluarga saya atau saya sendiri pergi untuk memberikan suara ditengah ketakutan dan kekerasan. Apa yang terjadi disini adalah pemilu satu partai dan 90% masyarakat Bangladesh menentangnya."

Salah satu TPS di distrik Mirpur Dhaka, hanya ada 25 pemilih dari 24.000 orang yang terdaftar dalam dua jam pertama sejak TPS dibuka, seperti dilaporkan AP.

Sekitar 50.000 personil keamanan di seluruh negara selama pemilu.(BBC/bhc/sya)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2