Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Pemilu 2014
Kedua Kubu Pendukung Sepakati Deklarasi Damai 'Relawan Bersatu Pro NKRI dan Pemilu Jurdil
Sunday 20 Jul 2014 23:05:21
 

Panglima TNI Jend. Dr Moeldoko dan Kapolri Jend. Sutarman serta Inisiator saat Acara 'Relawan Bersatu Pro NKRI dan Pemiu Jurdil' di Balai Kartini Jakarta, Minggu (20/7).(Foto: BH/bar)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Perwakilan para relawan dari kedua kubu calon Presiden dan calon wakil Presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla telah bersepakat untuk mendeklarasikan dan menandatangani kesepakatan yang disaksikan oleh Panglima TNI Jend. Dr. Moeldoko dan Kapolri Jend.Sutarman. Pernyataan sikap damai ini juga menyebut dirinya para relawan sebagai 'Relawan Bersatu Pro NKRI dan Pemiu Jurdil'

"Kami minta kepada relawan Prabowo-Hatta dan masyarakat Indonesia agar menciptakan suasana sejuk dan tidak menimbulkan hal-hal negatif. Jika ada perselisihan kedua pihak, kami meminta tim sukses agar menyelesaikan dengan hikmat lewat jalur hukum," ujar AS Erlangga, selaku salah satu inisiator relawan Prabowo-Hatta, saat acara Deklarasi di Balai Kartini, Jakarta Selatan,(20/7).

Pihaknya, lanjutnya, siap menerima siapapun Capres dan Cawapres yang menggungguli pertarungan Pilpres 2014 dan berharap pemimpin bangsa yang terpilih bisa mensejahterakan rakyat nantinya.

"Kami berharap hajat demokrasi yang sudah kita lewati bersama, semata-mata tidak hanya menghasilkan pimpinan negeri ini, tapi agar demokrasi yang sudah berjalan selama ini menjadi cara yang mengakomodasi rakyat agar rakyat sejahtera dan makmur, dan siapapun yang terpilih nantinya, Prabowo-Hatta atau Jokowi-JK, kami hanya meminta satu hasil tujuan martabat untuk rakyat indonesia. Rakyat bangsa ini tengah merindukan martabatnya, merindukan kedamaian sejati," tegasnya Erlangga.

Senada akan hal itu, pada kesempatan yang sama, Ananda Mustadjab Latip selaku inisiator relawan Joko Widodo-Jusuf Kalla, mengatakan kondisi psikologis relawan dari kedua kubu menjadi tegang, padahal menurutnya pesta demokrasi dalam rangka mendapatkan pemimpin baru Indonesia harus dirayakan dengan kegembiraan.

"Selama kampanye terjadi kondisi psikologis dari relawan rasanya kok tegang banget, padahal pesta demokrasi harusnya senang-senang saja dan sebagai pendukung Jokowi-JK, saya berharap Jokowi-JK jadi Presiden. Saya berharap teman-teman Prabowo-Hatta bisa legowo, sebaliknya kalau Prabowo-Hatta jadi Presiden, maka rakyat harus menerima. Apapun keputusan KPU harus diterima," sambutnya.

Karena pada intinya, Ananda juga mengakui bahwa untuk menggumpulkan relawan yang garis keras untuk turut dalam deklarasi damai ini sangatlah susah. Harapnya, dengan diadakannya acara pernyataan sikap damai dari masing-masing kedua kubu nantinya bisa menjamin kondisi yang damai, teratur kondusif dan aman saat penetapan pemenang Pilpres 2014 pada 22 Juli nanti.

"Apapun kata orang terhadap apa yang kita lakukan hari ini, ada nada-nada sumbang, biarkan saja," tegasnya.

Pantauan Pewarta, Deklarasi damai ini juga berlangsung dengan hikmah dan kondusif, serta menyepakati 5 poin antara lain; menjaga dan mendahulukan keutuhan NKRI, Pancasila dan UUD 1945 serta menjaga persatuan dan menciptakan suasana damai dengan tidak melakukan pengerahan massa.

Kendati demikian, selain itu juga mengajak seluruh elit dari kedua belah pihak untuk menghentikan sikap dan tindakan yang saling mendiskreditkan dan atau saling menghindari hal provokator yang dapat memecah belah rasa persaudaraan sebangsa dan setanah air ini. Serta bersama-sama mengawal hasil perhitungan atau rekapitulasi suara yang dilakukan oleh KPU secara terbuka, jujur, dan berkepastian hukum. Mereka juga meminta TNI dan POLRI untuk tetap bersikap netral dan dapat mengambil tindakan yang tegas jika nantinya terdapat aksi anrkis.(bhc/bar).



 
   Berita Terkait > Pemilu 2014
 
  Sah, Jokowi – JK Jadi Presiden dan Wakil Presiden RI 2014-2019
  3 MURI akan Diserahkan pada Acara Pelantikan Presiden Terpilih Jokowi
  Wacana Penghapusan Kementerian Agama: Lawan!
  NCID: Banyak Langgar Janji Kampanye, Elektabilitas Jokowi-JK Diprediksi Tinggal 20%
  Tenggat Pendaftaran Perkara 3 Hari, UU Pilpres Digugat
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2