Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Lingkungan    
Aceh
Kawanan Gajah di Desa Pinto Rimba Kec. Peudada Aceh dan Sekitarnya Semakin Meresahkan
Monday 08 Dec 2014 11:07:18
 

Ilustrasi. 6 ekor Gajah dari Pusat Pelatihan Gajah Sare ikuti pawai memeriahkan HUT ke 58 kabupaten Aceh Timur.(Foto: BH/kar)
 
ACEH, Berita HUKUM - Bila Pemerintah Daerah tidak melakukan penanganan serius dalam beberapa hari kedepan terhadap gangguan Gajah ini, maka kami akan membunuh Gajah tersebut, bila satwa yang dilindungi ini kami bunuh jangan salahkan kami petani, karna masalah tersebut telah kami laporkan berkali-kali kepada Pemda Bireuen melalui Dinas Kehutanan dan perkebunan, kata salah seorang petani daerah tersebut yang tidak mau identitasnya dipublikasi.

Tgk. Tahe salah seorang tokoh KPA yang juga sebagai Petani setempat sangat menyayangkan bila hal ini terjadi, pemerintah Aceh akan menuai kecaman dunia Internasional bila gajah mati dibunuh masyarakat, disatu sisi Gajah perlu dilindungi kelestariannya, "karena termasuk salah satu satwa langka di dunia tapi pada sisi lain petanipun sangat resah dibuatnya, karena dalam satu malam saja Gajah dapat merusak 100 hingga 200 batang tanaman perkebunan Masyarakat, seperti Sawit dan Kakao, sangat wajar bila petani berang terhadap kawanan Gajah tersebut, ungkapnya.

Tgk. Tahe meminta kepada Pemerintah Aceh segera menangani Gajah liar di Peudada sebelum Petani mengambil langkah-langkah pencegahan dengan cara- cara mereka sendiri yang akan merusak reputasi pemerintah Aceh dan pemerintah Indonesia dimata masyarakat Internasional.

Beberapa tokoh setempat mencurigai bahwa kawanan Gajah yang berkeliaran disekitar perkebunan masyarakat di Kecamatan Peudada adalah Gajah jinak yang sengaja dilepas oleh pihak tertentu akibat ketidak sanggupan diberi pakan oleh yang merawatnya, pasalnya kawanan Gajah tersebut tidak banyak hanya tiga ekor saja dan satu ekor yang besar telah mati terbunuh, saat dikejar oleh masyarakat gajah tersebut tidak mau lari ke hutan dan tidak bertambah jumlah kawanannya.(IdrisKasem/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Aceh
 
  Dapil 1 di Aceh Besar Banda Aceh Tgk. Mustafa Pecah Telor Hantar Wakil PDI-Perjuangan
  Hina Rakyat Aceh Secara Brutal, Senator Fachrul Razi Kecam Keras Deni Siregar
  Eks Jubir GAM Yakin Aceh Aman Jelang HUT GAM dan Pemilu 2019
  Mendagri: Jangan Menyudutkan yang Berkaitan dengan Dana Otsus
  Wabup Aceh Utara Minta Masyarakat Gunakan Hak Pilih
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2