JAKARTA, Berita HUKUM - Tim Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali melakukan upaya pemanggilan dalam pengembangan kasus bioremediasi fiktif. Hari ini tersangka yang dipanggil berinsial AT.
Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Setia Untung Arimuladi membenarkan pemanggilan tersebut.
"Benar, hari ini Jaksa Penyidik dalam dugaan tindak pidana korupsi Chevron, memanggil tersangka AT, pengembangan penyidikan," kata Untung kepada Wartawan, di gedung Puspenkum Kejagung, Senin (19/8).
Dijelaskan Untung, bahwa tersangka AT adalah mantan karyawan PT Chevron Pasific Indonesia (PT CPI) yang juga General Manager Sumatera Light North Operation PT. CPI.
Seperti diketahui kasus bioremediasi PT CPI ini, Kejagung telah menyatakan Chevron merugikan negara sebesar Rp 200 miliar atau US$20 juta, dimana Kejagung juga masih menyelidiki keterlibatan pihak Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) terkait kasus dugaan korupsi proyek bioremediasi di Riau, Pekan Baru. Kejagung saat ini tengah melakukan penyelidikan dengan memeriksa pejabat KLH.
Sejauh ini, ada 5 orang terdakwa dalam kasus PT CPI ini, mereka masing-masing yaitu karyawan PT CPI yaitu Kukuh Kertasafari ST, Team Leader SLS, Widodo, Team leader SLN-Kab Duri Prov Riau, Endah Rumbiyanti, Manajer Lingkungan Sumatera Light North-Sumatera Light South, Herland, Direktur pada perusahaan kontraktor PT Green Planet Indonesia, dan Ricksy Prematuri, Direktur PT Green Planet Indonesia.(bhc/mdb) |