JAKARTA, Berita HUKUM - Bagi Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa, era reformasi memudahkan para putra-putri bangsa Indonesia untuk menjadi pejabat negara.
"Hasil dari reformasi yang real adalah memudahkan pemuda-pemuda bangsa ini untuk menjadi pejabat publik. Seperti DPR, Bupati bahkan tidak mungkin menjadi Presiden," ujarnya saat menerima penghargaan Reformasi Awards dari Jaringan Aktivis Prodem di Balai Sudirman, Jakarta, Selasa (21/5).
Menteri Koordinator Ekonomi ini memberikan contoh dirinya sendiri. Dimana, waktu menjadi aktivis pergerakan Hatta bermimpi bagaimana rasanya berada di Gedung Parlemen.
"Saya bertanya dengan kawan-kawan pergerakan, bagaimana rasanya yah bekerja dan duduk menjadi anggota DPR. Dan alhamdulillah karena bergulirnya reformasi tahun 1999 saya menjadi anggota DPR," ungkap Hatta.
Sedang dulu, saat orde baru berkuasa. Untuk menjadi seorang pejabat publik sangatlah sulit. Jika tidak dekat dengan lingkungan kekuasaan.
Lalu, berkaitan dengan pemberian penghargaan sebagai pengerak reformasi, Hatta menilai penghargaan yang dia dapat itu adalah peringatan dan bukan pencapaian. Karena dia menganggap apa yang dia lakukan sangatlah kecil dibanding dengan problematik bangsa yang sangat besar ini. Sehingga penghargaan itu dinilai sebagai peringatan agar dirinya melakukan hal yang lebih besar lagi untuk bangsa dan negara Indonesia.(bhc/riz) |