JAKARTA, Berita HUKUM - Tersangka dalam kasus Century yang terkait tindak pidana perbankan, tindak pidana pencucian uang, dan tindak pidana umum yang diduga dilakukan oleh manajemen Bank Century maupun pihak-pihak terkait, hingga saat ini berkembang menjadi 40 orang. Atau bertambah dua orang lagi dari 38 orang tersangka pada tahun lalu.
Kapolri Jendral Timur Pradopo menjelaskan penambahan tersangka itu adalah hasil pengembangan penyidikan yang berkaitan dengan tindak pidana pencucian uang dengan tindak pidana asal, yaitu penipuan dan penggelapan terhadap uang nasabah reksadana PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia yang ada di Bank Century. Baik itu yang melibatkan Robert Tantular maupun pihak-pihak di luar manajemen Bank Century.
"Jumlah keseluruhan menjadi 40 orang, Mereka adalah SF dan UM," tutur Kapolri dalam rapat
dengan Timwas Century, Jakarta, Rabu (6/2).
Polri, menurut Timur Pradopo, masih konsisten menyelidik dan menyidik guna menyelesaikan tuntas perkara Bank Century tersebut.
Kapolri bertubuh gempal tersebut menjelaskan, bahwa para tersangka kasus Century tersebut telah dimasukan Polri juga ke dalam target operasi infrared yang digelar Interpol sejak tanggal 14 Mei 2012.
Selain itu, Polri telah membentuk pula tim yang bertugas khusus melacak para tersangka di luar negeri, sehingga upaya pencarian dan penangkapan tersangka bisa lebih efektif.
"Meski hingga saat ini belum ada informasi tentang keberadaan mereka, tetapi kita masih terus berusaha dan mencari keberadaan para tersangka tersebut," kata Jenderal polisi berbintang empat tersebut.
Sementara, yang masih dalam proses penyelesaian yaitu sebanyak 11 berkas perkara. Rinciannya, empat berkas perkara dengan tersangka melarikan diri sudah di-DPO, yaitu Anton Tantular, Dewi Tantular, Hendro Wiyanto, dan Hartawan Aluwi.
Tujuh berkas perkara dalam tahap memenuhi petunjuk P-19 yang diberikan Jaksa Penuntut Umum dari Kejaksaan Agung. Dalam upaya pencarian para tersangka yang melarikan diri, telah diterbitkan DPO dan dilakukan penerbitan red notice ke seluruh anggota interpol.
Selain itu para tersangka juga telah dimasukkan dalam target operasi infrared yang digelar oleh Interpol sejak tanggal 14 Mei 2012. Namun sampai saat ini belum ada informasi dari negara lain tentang keberadaan mereka.
Polri juga telah membentuk tim yang bertugas khusus melakukan upaya pencarian tersangka di luar negeri dengan harapan agar upaya pencarian dan penangkapan tersangka lebih efektif dan segera memperoleh hasil yang maksimal.(dbs/bhc/opn) |