JAKARTA, Berita HUKUM - Aksi demo ratusan massa buruh Konsolidasi Nasional Gerakan Buruh (KNGB) dan FSMI, mendatangi Gedung Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Permata Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (7/11) buruh datang dan melakukan orasi menghujat Ketua Apindo Sofjan Wanandi yang dianggap sebagai antek Kapitalis.
Massa buruh bergerak dengan menggunakan bus dan sepeda motor, dengan berteriak meminta Sofjan Wanandi keluar dari Gedung dan menemui para buruh.
Namun hingga siang hari, Sofyan Wanandi (72Th) juga tidak pernah muncul, dan dikhabarkan telah keluar dari kantornya melalui pintu belakang, dengan dikawal pasukan pengusaha hitam.
"Mana Sofjan Wanandi, begitu juga kami perwakilan buruh mengapa tidak diterima pihak Apindo, menurut Wakapolsek Setia Budi, Sofjan Wanandi sudah keluar dari pintu belakang," teriak pendemo dari atas podium.
Wakil Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Iswan Abdullah mengatakan, tuntutan upah buruh Rp 3,7 setiap bulan di Jakarta adalah wajar.
"Bukan sebaliknya, seperti kata Sofjan Wanandi Rp 7,3 juta, Wanandi itu bukan orang Indonesia," teriak pendemo kembali.
Dalam aksi kali ini, buruh juga mendesak pengusutan aktor intelektual pembacokan dan pembunuhan berencana terhadap buruh di Bekasi.
"Pencopotan Kapolres Kabupaten Bekasi, karena telah melakukan pembiaran pembacokan dan rencana pembunuhan terhadap aksi para Buruh di Bekasi. Walau khabarnya Kapolres Bekasi di bekingi 3 Jenderal kami tidak takut, dan akan mendatangi Mabes Polri agar Kombes Isnaini segera di copot," ujar Kordinator aksi sambil bergerak menuju Mabes Polri.
Aksi buruh ini, mendapat pengawalan yang cukup ketat dari aparat gabungan kepolisian dan TNI, juga satuan dari unsur Brimob Mabes Polri, terlihat satu unit mobil water cannon disiagakan di depan gedung Permata Kuningan ini guna mengantisipasi kericuhan.(bhc/put) |