Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Donald Trump
Kabar Miring Ketua DPR-Donald Trump Itu Hanya Pengalihan Isu
Tuesday 08 Sep 2015 08:07:21
 

Pidato Setya Novanto di Konferensi Ketua Parlemen Dunia ke-4 di New York. Setya Novanto dan Donald Trump.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Sejumlah berita miring ihwal kehadiran Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dalam acara kampanye peserta bakal calon presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang diangkat oleh beberapa media dinilai bagian dari pengalihan isu pihak tertentu.

"Saat rupiah melemah, harga sembako naik, pengangguran bertambah, isu ini diolah untuk alihkan isu substansial," kata Staf Khusus Ketua DPR Bidang Komunikasi Politik, Nurul Arifin, melalui pers rilis yang diterima, Senin (7/9).

Nurul mengatakan, kehadiran Ketua DPR beserta rombongan ke dalam kampanye Trump bukan merupakan bentuk dukungan politik. Kunjungan itu semata-mata dilakukan untuk silaturahim dan upaya menarik investasi Trump ke Indonesia.

Menurut Nurul, rombongan yang berjumlah 14 orang beserta staf sekretriat, diterima langsung oleh Trump di lantai 26 Trump Plaza. Setelah itu, lanjut Nurul, delegasi diajak turun ke lantai dasar melihat acara konferensi pers.

"Sebagai orang timur yang memiliki kesantunan, ajakan tersebut dipenuhi," ucap Nurul.

Sementara, kunjungan Ketua DPR ke AS dalam rangka memenuhi undangan Inter Parliamentary Union (IPU) ke-4. Dalam forum itu, Indonesia menyerukan reformasi PBB dan Sustainable Development Goals (SDG) yang disambut baik oleh negara-negara peserta konferensi.

"Ketua DPR berbicara pada forum tersebut mengenai isu-isu demokrasi dan kesejahteraan," tegas Nurul.

Dalam forum IPU, lanjut Nurul, Ketua DPR juga mengadakan pembicaraan bilateral dengan Ketua Parlemen asal Jepang, Ceko, Jerman, Sudan, Kroasia, Finlandia dan Iran, dalam rangka mempererat hubungan antar negara.

Nurul menjelaskan, kunjungan Novanto ke Los Angeles (LA) untuk menghadiri forum asosiasi bisnis Indonesia-Amerika. Novanto juga menjadi pembicara dalam forum tersebut.

Setelah dari LA, rombongan bererak ke Washington DC untuk menghadiri diskusi The DPR's Enchange Rolr innIndonesia's Governance. "Pak Novanto kembali didapuk menjadi pembicara dalam forum itu. Komentar miring di media soal pertemuan dengan Trump, itu hanya pengalihan isu," tandas Nurul.

Sedangkan, Ketua DPR Novanto menyampaikan pidato tentang pentingnya peran demokrasi dalam perdamaian dan pembangunan berkelanjutan. Pidato tersebut disampaikan pada Konferensi Ketua Parlemen Dunia ke-4 di New York pada tanggal 31 agustus-2 september 2015.

"Konferensi ini bersamaan waktunya dengan 70 tahun usia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Demokrasi seringkali hanya menjadi prosedur demokrasi, bukan substansi perjuangan aspirasi rakyat," kata Ketua DPR Setya Novanto dalam pidatonya di hadapan Konferensi Ketua Perlemen Dunia ke-4 di New York, Amerika Serikat, seperti siaran pers, Selasa (1/9).

Demokrasi seharusnya bisa melindungi minoritas dan mayoritas. Demokrasi harus diterapkan konsisten tak hanya di negara masing-masing tapi juga dalam pergaulan international.

Novanto mengatakan, PBB menginjak usia 70 tahun, perlu evaluasi sistemik melalui reformasi PBB yaitu meninjau ulang tata kelola organisasi sehingga setiap negara bisa duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Sebagai negara demokrasi dengan dengan 260 juta penduduk, Indonesia berusaha mencapai target pembangunan berkelanjutan.

"DPR RI menyiapkan peraturan pendukung, anggaran dan pembentukan panja MDGs yang sekarang bertransformasi menjadi SDGs atau sustainable development goals. Beberapa hasil MDGs yaitu pendidikan dasar untuk semua, penurunan tingkat kemiskinan dan kesetaraan gender," katanya.

Rombongan delegasi terdiri dari wakil ketua Fadli Zon, Nurhayati Ali Assegaf, Tantowi Yahya, Michael Wattimena, Juliari P. Batubara , Roem kono dan Aziz Syamsuddin.(maf/sindonews/van/tor/detik/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Donald Trump
 
  Donald Trump Bebas dalam Sidang Pemakzulan di Senat, Lalu Apa Kelanjutannya?
  Hadapi Pemakzulan karena 'Menyalahgunakan Wewenang', Presiden Trump: 'Lakukan Sekarang'
  16 negara bagian AS gugat Presiden Trump terkait Pembangunan Tembok Perbatasan
  Donald Trump Mencatatkan Pembayaran terhadap Bintang Film Porno Stormy Daniels
  Donald Trump Mengakui Bayar 'Uang Tutup Mulut' untuk Bintang Film Porno
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2