JAKARTA, Berita HUKUM - Komisioner Komisi Yudisial Ibrahim menyatakan keprihatinannya terhadap beberapa fenomena oknum hakim yang terlibat pemakaian narkoba. Setelah sebelumnya Hakim Pengadilan Negeri Bekasi Puji Wijayanto tertangkap tangan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) menggunakan narkoba, ternyata ada lagi oknum hakim yang bertugas di salah satu pengadilan negeri di Sumatera Utara diduga menggunakan barang haram tersebut. Padahal, selama ini KY sudah berulangkali mengingatkan para hakim agar tidak melakukan perbuatan yang justru merongrong wibawa profesi mulia tersebut.
"Mengetahui ada hakim yang menggunakan narkoba, kita prihatin. Karena kita selalu menyampaikan supaya para hakim menghindari perbuatan yang bisa merongrong wibawa hakim," kata Ibrahim di hadapan puluhan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Jawa Barat, di Gedung KY, Jakarta, Kamis (27/6).
Pria asal Makassar tersebut menambahkan terkait kasus hakim di Sumatera Utara itu para komisioner KY sepakat membawa permasalahan itu dalam rapat pleno. Di dalam forum itu akan dibahas hukuman apa yang diberikan kepada hakim tersebut. Jika rapat pleno memutuskan hakim tersebut diberhentikan maka KY akan mengusulkan pembentukan Majelis Kehormatan Hakim ke Mahkamah Agung.
Selain bercerita tentang kasus-kasus yang dilaporkan ke KY, Ibrahim juga menjelaskan kepada para mahasiswa tentang, kedudukan, tugas dan fungsi KY. Ibrahim menjelaskan bahwa kedudukan KY diatur langsung oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 di dalam pasal 24B. Hal tersebut menandakan bahwa KY adalah salah satu dari delapan lembaga negara utama yang tidak berada di bawah lembaga negara lainya. Dia menambahkan secara garis besar KY mempunyai dua tugas dan fungsi utama. Pertama, mengusulkan calon hakim agung kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden. Kedua, KY mempunyai tugas untuk menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat serta perilaku hakim.
Dosen Fakultas Hukum Universitas Singaperbangsa, Kholiwan, mengapresiasi kesediaan KY menerima dirinya dan puluhan anak didiknya. Dia menjelaskan kedatangan dirinya dan puluhan mahasiswanya ke KY adalah untuk mengenalkan profil kelembagaan KY.(kus/ky/bhc/opn) |