JAKARTA, Berita HUKUM - Sprindik yang menyebutkan Menteri ESDM Jero Wacik sebagai tersangka suap SKK Migas telah dibantah keasliannya oleh KPK. Kini, komisi antirasuah akan meminta bantuan polisi untuk menyelidiknya.
"Jadi kita minta pengawasan internal dan kita minta polisi untuk menyelidiki," kata Ketua KPK Abraham Samad menjelang Rakernas III PDIP di Econvention Building, Ecopark, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (7/9). Abraham akan memberi materi terkait korupsi di rakernas tersebut.
Samad mendatangi Rakernas hari kedua ini dalam rangka akan memberi materi kepada kader-kader PDIP. Dirinya menyatakan penyelidikan internal dan kepolisian sedang berjalan.
"Sudah jalan," ucapnya singkat sembari langsung berjalan masuk ke tempat Rakernas.
Sebelumnya diberitakan, wakil ketua KPK, Bambang Widjojanto ada pihak yang sengaja memperkeruh suasana.
"Saya tegaskan itu tidak benar, kita harus berhati-hati," ujar Bambang saat dihubungi, Jumat (6/9).
Bambang menjelaskan hingga saat ini penyidik masih berkosentrasi pada tiga tersangka yang telah ditetapkan. Belum ada gelar perkara yang dilakukan guna menetapkan tersangka baru.
"Belum ada ekspose pasca penetapan tersangka SKK karena, penyidik masih konsentrasi pada pemeriksaan para tersangka SKK," jelas Bambang, seperti dikutip dari detik.com.
Saat ditanya soal pencatutan namanya di dalam Sprindik palsu itu, Bambang mengaku akan menelaahnya lebih dulu. Bambang mengaku belum melihat isi Sprindik palsu yang dibuat oleh pihak yang tidak bertanggung jawab itu.
Dokumen serupa Sprindik sempat menyebar di kalangan wartawan. Dalam Sprindik yang akhirnya diketahui palsu itu, berisi penetapan menteri ESDM, Jero Wacik sebagai tersangka terkait kasus suap di lingkungan SKK Migas.(dnu/mpr/dtk/bhc/rby) |