JAKARTA, Berita HUKUM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didatangi puluhan aktivis anti korupsi dari Front Aksi Merah Putih (FAMP), Rabu (10/4). Dalam aksinya, para pendemo membawa kuda lumping.
FAMP mengecam penjualan aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pelabuhan Indonesia II Pelindo, yaitu PT Jakarta International Container Terminal (JICT) dan itu merupakan perintah Dana Moneter Dunia (IMF).
Dalam statement yang dibacakan FAMP mengatakan bahwa Kejagung melalui (JAM PIDSUS) telah menyidik tentang adanya unsur korupsi yang merugikan negara sebesar Rp 12,9 miliar dan telah menetapkan tersangka Herwidayatmo (Asisten Menteri BUMN saat itu Tanri Abeng periode 1998-1999).
Hingga 11 tahun berlalu, Kejaksaan Agung tidak pernah memberikan pernyatan resmi terkait status tersangka Herwidayatmo, dan (SPDP) tahap 2 dugaan korupsi Pelindo di masa Hendarman Supanji.
"Atas dasar itu, kami meminta KPK segera mengambil alih lanjutan kasus dugan korupsi di Pelindo, dan berani menangkap serta mengadili tersangka penjual aset negara," teriak pendemo.
Dalam aksi sore ini, KPK tidak menemui pendemo, dan aksi ini sendiri berjalan lancar, serta damai. Sebelum membubarkan diri, pendemo menutup aksinya dengan berdo'a yang dipimpin oleh Malik, salah seorang korlap pendemo.(bhc/put) |