BANDUNG, Berita HUKUM - Pada hari kedua, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno LP Marsudi membuka Kongres Asia-Afrika (KAA), di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (20/4).
Hari kedua KAA, membahas kerja sama triangular Selatan-Selatan. “Pesan Bandung adalah dokumen yang lebih bersifat visioner, salah satunya tentang bagaimana dan seperti apa kami melihat dunia saat ini,” ujar Retno.
Hadir di hari kedua KAA ini, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago.
Dalam kesempatan ini Retno menjelaskan, Pesan Bandung, bahwa betapa pentingnya negara-negara anggota KAA membangun toleransi di antara umat manusia di dunia. Retno juga menyinggung soal demokrasi dan demokratisasi di Indonesia yang mampu menyinergikan stabilitas, demokrasi, dan pembangunan. Menurut Retno, Indonesia dapat dijadikan contoh oleh seluruh anggota KAA.
Lebih dalam Retno, mengingatkan kepada negara-negara Asia-Afrika tentang maraknya ketidaksetaraan, kemiskinan, dan intoleransi di berbagai belahan dunia. Sebab itu, Retno mengajak kembali negara Asia-Afrika untuk kembali kepada Pesan Bandung.
“Saya usulkan kita melihat kembali ke dalam semangat Bandung dan mencari tahu apakah semangat itu masih berlaku saat ini. Saya katakan, ya, masih sangat valid,” imbuh Retno.
Sementara, Sebanyak 32 kepala negara dan 107 delegasi negara menyatakan hadir dalam KAA ke-60 di Jakarta dan Bandung. Untuk memperlancar acara KAA, pihak kepolisian telah melakukan rekayasa lalu lintas baik yang menuju JCC ataupun yang mengarah ke Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara Internasional Halim Perdanakusuma.
Sebelumnya, salah satu poin penting outcome KAA yang dibahas dalam SOM adalah soal dukungan kemerdekaan Palestina. Pembahasan dokumen tersebut dalam level SOM akhirnya mencapai kata sepakat.
Keterangan ini disampaikan Direktur Jenderal Asia Pasifik Afrika Kementerian Luar Negeri RI Yuri Thamrin. Yuri mengatakan perundingan dukungan kemerdekaan Palestina di KAA berjalan lancar.
Dengan adanya dokumen dukungan Palestina ini, Yuri mengharapkan langkah Palestina menjadi negara berdaulat penuh semakin mulus. Jika hal itu berjalan sesuai rencana, kemerdekaan keanggotaan Palestina di PBB pun akan dapat terwujud.
"Kita harap bahwa Palestina akan menjadi anggota PBB. Kita mendorong negara-negara Asia-Afrika yang melakukan pengakuannya, memberikan pengakuannya kepada Palestina," pungkas Yuri.
Sebagaimana diketahui, hari pertama KAA, di Kota Bandung, Jawa Barat, diramaikan dengan beberapa aktivitas seperti, penampilan kesenian tradisional, kerja bakti hingga demontrasi aksi massa dari organisasi Front Perjuangan Rakyat (FPR).
Dalam aksinya FPR berharap, KAA kembali kepada semangat anti imperialisme dan kapitalisme. Pasalnya, kedua hal itu dianggap FPR yang menjadi biang timbulnya kemiskinan rakyat.(Mvi/Mut/liputan6/bh/yun) |