Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Habib Rizieq
Jumpai Habib Rizieq, Zeng Wei Jian: Saya Mendukung FPI!
2016-11-02 07:30:10
 

Tampak pertemuan Aktivis Tionghoa, Zeng Wei Jian dan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Syihab di rumah Habib Rizieq di Petamburan, Senin (31/10).(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Aktivis Tionghoa, Zeng Wei Jian menyebut bahwa Imam Besar FPI, Habib Rizieq Syihab bukanlah orang yang anti dan benci terhadap golongan minoritas seperti diberitakan di beberapa media. Hal tersebut dibuktikannya dengan berkunjung ke rumah Habib Rizieq di Petamburan, Senin (31/10).

Zeng Wei Jian menambahkan, Habib Rizieq berkenan menerimanya dengan tangan terbuka dan mereka berdiskusi tentang Aksi Bela Islam II pada Jumat 4 November 2016 mendatang.

Seluruh pengalaman berkunjung ke rumah Habib Rizieq tersebut kemudian dituangkan Zeng Wei Jian ke dalam sebuah tulisan yang dipublikasikan oleh Teropong Senayan.

Berikut kutipan lengkap tulisan Zeng Wei Jian tersebut.

Senin (31/10) saya bertemu Habib Rizieq di rumah Jl. Petamburan III. Ada Panglima Munarman di sana. Selain puluhan ustad dan pimpinan Ormas Islam lain.

Kompleks kediaman Habib Rizieq cukup kecil untuk ukuran seorang Imam Besar Ormas sebesar FPI. Apalagi bila dibanding Kompleks Perumahan Gus Dur di Ciganjur. Jalan masuknya cuma muat semobil.

Saya mengirim foto dokumentasi ngobrol dengan Habib Rizieq kepada beberapa teman.

Seorang teman beraliran sosialistik, serupa Fajrul Rahman (antek Jokowi-Ahok), yang saat ini aktif di PKB merespon. Dia bilang, "Kalo loe tunjukin kedekatan sama FPI, itu malah merugikan. FPI SARA."

Teman lain, sebut saja namanya Esti. Dia seorang liberalist tulen kebarat-baratan tajam mencibir. Dia bilang, "I'm not amazed. This would led to zero admiration."

Fikri, kader PDI-P, berkomentar, "Lu gak dipukul? Haha."

Sejumlah teman dari Gerindra mereply, "Mantap". Ada yang kirim icon jempol berderet. Netizen Hadi Jayani (Tionghoa Katolik), "TOP (3 icon jempol), salam untuk Habib Rizieq, video beliau dengan Jaya Suprana adalah favorit saya." Pak Jaya Suprana sendiri mengirim pesan singkat: Kereeen!

Saya tidak tau latar belakang persepsi teman-teman itu tehadap sosok Habib Rizieq. Tapi saya sepakat, Habib Rizieq memang kontroversial.

Di masa awal, mereka rajin satroni dan geruduk diskotik, tempat hiburan malam, tempat maksiat dan kasino. Orang-orang sekuler dan liberal kecam manuver ini. Mereka bilang itu urusan polisi, bukan paramiliter seperti FPI.

Saya menolak opini orang-orang itu. Tempat-tempat maksiat sudah semestinya dilarang. Tapi kembali mereka berargumen: itu pemaksaan kehendak. "Ini negeri merdeka," kata mereka.

Mereka mendukung slogan "bonum commune hominis" (kebaikan hanya bagi para bos diskotik),

bertentangan dengan "bonum commune communitatis", common good of the community.

Saya mendukung FPI. Saya menolak menjadi corong bicara dan bumper bos-bos rumah bordil, pelacuran berkedok panti-pijat dan sarang miras.

Di situ, Habib Rizieq dibenci.

Belakangan, Prohok dan Projo memugar kembali citra Habib Rizieq sebagai sosok militan, hard-liner, violence, xenophobic dan agresif. Mereka bikin meme-meme nggak lucu, tidak beretika, jauh dari beradab dan amoral. Fitnah pun ditebar. Mereka bilang Habib Rizieq hendak menghancurkan NKRI, men-Suriah-kan Indonesia.

Setelah rapat teknis agenda aksi 4 November, Habib Rizieq berkenan menerima saya. Saya tau dia lelah. Saya tidak ingin terlalu lama ganggu waktu istirahatnya.

Ruang tamu kediaman Habib Rizieq bergaya Arabic. Lesehan dengan alas duduk empuk. Tidak ada lukisan mahal, guci-guci antik, hiasan porselen atau apa pun di ruang tamu itu. Cuma ada sebuah potret keluarga di sela-sela ribuan buku dan kitab penuhi dinding ruangan. Saya kira dia lebih paham soal ilmu agama dibanding politisi seperti Nusron Wahid digabung dengan Guntur Romli dan Ade Armando. Kabarnya nanti sore, Mbak Rahmawati Sukarnoputeri akan berkunjung ke sini.

Kami diskusi seputar agenda aksi akbar 4 November dan penistaan Alquran.

"Kepastian hanya milik Allah. Tapi insyallah, kami tidak akan mundur dari menuntut keadilan," kata Habib Rizieq.

Saya senang dengar ini. Sejak Ahok menista Surat Al Maidah 51, muncul para blasphemer lain di sosmed.

Sepanjang diskusi, intonasi Habib tidak pernah naik. Tidak pernah pake kata-kata kasar seperti yang sering digunakan Ahok. Sekalipun topik bahasan kami seputar polemik serius dan politik. Habib Rizieq juga sering tertawa dan santun. Dia bilang dia hanya seorang "ustad kampung".

Habib Rizieq mengkritik inisiatif Jokowi bertemu Bapak Prabowo. Menurutnya. Jokowi memberi kesan ada Prabowo dan motif politik di balik gerakan demo akbar. Padahal tidak. Senada dengan Siti Zuhro dari LIPI, Habib Rizieq menyatakan, "Ini murni gerakan umat menuntut keadilan. Pak Prabowo pun tidak bisa menghentikan gerakan ini seandainya diminta Jokowi."

Saya bertanya soal manuver Megawati dan partai pengusung Ahok.

Habib Rizieq bilang partai pengusung Ahok aktif mengagalkan inisiatif DPR-RI memanggil Kapolri. Anggota fraksi PDI-P, Golkar, Hanura dan Nasdem kerap tidak hadir saat voting hendak dilakukan. Jadinya keputusan memanggil Kapolri selalu tidak quorum.

"Sampe gebrak-gebrak meja mereka berantem di Senayan," kata Habib Rizieq.

Keterangan ini paralel dengan rencana Fadli Zon manggil Kapolri. Itu sebab mengapa hanya Fadli Zon dan Fahri Hamzah saja yang menerima kedatangan rombongan pimpinan Ormas Islam beberapa waktu lalu.

Saya mengira memang ada intrik dan konspirasi elit di Senayan sehingga sampai hari ini Kapolri gagal dipanggil DPR-RI. Itu sebab mengapa proses hukum terhadap Ahok (penista agama) berjalan sangat lambat dan terkesan main-main.

Sementara, pantauan dari akun media soial Facebook Zeng Wei Jian menuliskan pada, Senin (31/10):

"Di bawah ini statemen tulisan opini dari seorang kawan. Presiden Jokowi (????) mala berencana pergi ke LN tanggal 4 November nanti. Mau dikunjungi puluhan ribu rakyatnya sendiri tapi kok beliau jauh-jauh hari nyatakan penolakan, dengan "pernyataan-balik" hendak ke LN. Seperti seseorang yang mau kabur dari tanggung jawab.

Beda banget dengan Pa Harto yang langsung mempercepat waktu kunjungan di LN, buru-buru pulang ke tanah air saat kondisi genting merebak.
Mungkin, Bpk Jokowi (????) dapet input keliru dan kemakan hoax yang ditebar buzzer Ahok yang bilang aksi 4 November ini adalah gerakan FPI an sich. Padahal ini gerakan umat Islam. Saya kira kualitas seorang presiden bisa dinilai dari perilaku ini.

Mungkin Presiden Jokowi sering baca situs islamnkri dan grup teman ahok, sejuta dukungan buat ahok dsb. Jadi kemakan hoax.
(fb/TeropongSenayan/portalpiyungan/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Habib Rizieq
 
  Apresiasi Komitmen Pengusutan Kasus Brigadir J, HNW: Demi Keadilan Hukum, Harusnya Demikian Juga Untuk Kasus KM 50
  MA Beri 'Diskon' 2 Tahun Masa Hukuman Penjara Habib Rizieq Shihab
  HNW Apresiasi Penolakan MA Terhadap Kasasi Jaksa, Pada Kasus HRS DI Petamburan
  HNW Apresiasi Langkah Habib Rizieq Ajukan Kasasi Ke MA
  HNW Dukung HRS Lakukan Upaya Banding di Pengadilan Tinggi
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2