Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Australia
Julia Gillard Tetap Pimpin Australia
Monday 27 Feb 2012 10:12:54
 

PM Australia Julia Gillard berhasil mengatasi serangan atas kepemimpinannya (Foto: Electionsmeter.com)
 
CANBERRA (BeritaHUKUM.com) – Perdana Menteri Australia, Julia Gillard memenangkan dukungan dari anggota Partai Buruh dalam pertarungan melawan pendahulunya Kevin Rudd. Dalam pemungutan suara yang digelar Senin (27/2) Gillard mendapat dukungan 73 suara melawan 29 suara.

Usai kemenangannya ini, Gillard hampir pasti akan melakukan reshuffle kabinet. Sejumlah menteri yang mendukung Rudd kemungkinan besar akan kehilangan jabatan mereka. Para menteri itu adalah Menteri Sumber Daya Alam Martin Ferguson dan Menteri Imigrasi Chris Bowen.

Gillard juga akan mengumumkan menteri luar negeri yang baru. Sejauh ini, Menteri Pertahanan Stephen Smith menjadi kandidat kuat mengisi posisi yang ditinggalkan Kevin Rudd. Pemungutan suara digelar untuk menegaskan status kepemimpinannya menyusul pengunduran diri Kevin Rudd dari kursi menteri luar negeri pekan lalu.

Gillard menggeser Kevin Rudd pada 2010 lalu dan menjadi perdana menteri perempuan pertama di Australia. Kevin Rudd naik ke tampuk pemerintahan Australia pada 2007 dan mengakhiri kekuasaan Partai Konservatif selama hampir satu dekade.

Sayangnya, berbagai kesalahan kebijakan yang dilakukan Rudd membuat para petinggi partai berang dan memutuskan memecat Rudd dan menggantinya dengan Julia Gillard yang lebih pragmatis.

Namun, 'kudeta' yang dilakukan Gillard itu berdampak panjang dengan konflik berkepanjangan di dalam tubuh Partai Buruh menghadapi pemilihan umum tahun depan. Rudd meyakini dialah satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan Partai Buruh dari kehancuran dalam pemilihan umum 2013.

Para pengamat politik di Australia menyebutka bahwa Rudd tidak pernah memaafkan Gillard dan secara dramatis mundur dari jabatannya sebagai menteri luar negeri. Kemudian Rudd menyuarakan tantangannya kepada Gillard untuk memperebutkan jabatan eksekutif tertinggi itu.(bbbc/sya)



 
   Berita Terkait > Australia
 
  Anthony Albanese Resmi Dilantik Jadi Perdana Menteri Australia
  Scott Morrison Jadi Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull Dilengserkan
  Suhu Australia Tembus 50 Derajat Celsius 'Dalam Beberapa Dekade'
  Angkatan Laut Australia Hentikan Kapal Penuh Senjata Api
  Apa yang Membuat PM Australia Tony Abbott Dilengserkan?
 
ads1

  Berita Utama
Pemerintah Akui Kepengurusan Ikatan Notaris Indonesia Kubu Irfan Ardiansyah

Dasco Gerindra: Prabowo dan Megawati Tak Pernah Bermusuhan, Saya Saksinya

Pengadilan Tinggi Jakarta Menghukum Kembali Perusahaan Asuransi PT GEGII

Presidential Threshold Dihapus, Semua Parpol Berhak Usulkan Capres-Cawapres

 

ads2

  Berita Terkini
 
Pemuda Pancasila PAC dan Srikandi Sawah Besar Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran Mangga Dua Selatan

Sri Mulyani Beberkan Alasan Prabowo Ingin Pangkas Anggaran Kementerian hingga Rp 306 Triliun

PKS Dinilai Gagal Move On Buntut Minta Anies Tak Bentuk Parpol, Berkaca Pilkada Jakarta dan Depok

KPK Bawa 3 Koper Setelah Geledah Rumah Wantimpres Era Jokowi

Mardani: Anies atau Ganjar Tidak Mengajak Pendukungnya Menyerang Prabowo

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2