JAKARTA, Berita HUKUM - Agenda belusukan ala Jokowi hari ini setelah dari Kampung Guji Baru (GB) ke kampung Pesing Koneng RT 12 RW 8 kelurahan Kedoya Utara, Jakarta Barat.
Kunjungannya terkait masalah banjir di RT 8, tidak ada tempat pembuangan sampah terpadu. "Disini ndak hujan, ada banjir. Apalagi setiap hujan pasti banjir 2-3 hari, kemarin baru surut air sebetis sampai pinggang," ujar warga Ahmad Zainullah dan ibu Beta, Sabtu (5/1).
Kemudian Jokowi mengecek terusan kali sekretaris samping masjid dan menyempatkan shalat di Masjid Baiturrohmah di RT 9 RW 8.
Selanjutnya Jokowi menyerahkan beras secara simbolis di depan masjid baiturrohmah 2 ton 50 karung besar, berisi 11 karung kecil untuk warga sekitar, yang diterima langsung oleh pengurus masjid.
Ditanya oleh para wartawan apakah samua kali akan di normalisasi semua?, "Ya semua, tapi konsentrasi untuk yang kali besar tahun depan itu ada di kali Pesanggerahan, Sunter, sama Angke. Baik konsentrasi mengenai pembebasan tanah, ada yang masih mulai inventarisasi tapi kita pengen semuanya cepet sehingga rampung pembebasan, langsung pelaksanaan," ujar Jokowi.
Untuk pembuatan tanggul, berapa lama lagi Jakarta akan bebas banjir?, "sekarng ini hitung-hitunganan, ya dengan cara konvensional itu yang akan berkurang kira-kira hanya 8-12 titik. Padahal kita ada 78 titik banjir, kalo tidak ditambah artinya kita kejar-kejaran dengan titik banjir itu. Sehingga harus ada terobosan. Jangan yang linier konvensional ya ngak rampung-rampung, ini udah beberapa puluh tahun kita hadapi banjir seperti ini. Sehingga harus ada terowongan multi fungsi untuk menerobos ke situ. Kalo kita linier terus mungkin ngak akan ada habisnya. Dari tahun ke tahun kita akan mengalami hal yang sama," terang Jokowi.
Sejauh ini progresnya bagus memantau tanggul?, "Real iya dikerjakan. Tetapi sekali lagi, titik banjir juga tambah terus. Karena area-area yang ada yang dulu bisa dipakai untuk resapan air, menjadi rumah menjadi mall menjadi apartemen," jawabnya.
Jadi akan dibangun bersamaan dengan deep tunnel?, "Iya iya, yang konvensional tetap terus. Yang linier ini tetap terus. Ya tanggul, pengerukan, membuat sit pal, itu terus. Sumur resapan juga mulai dilakukan tahun ini. Ini yang terobosan harus berani kita lakukan. kalo ada, kita akan bekerja terus dengan titik banjir yang baru. Orang ndak perkirakan bahwa setiap tahun itu ada titik-titik banjir yang baru," tegasnya.
Ada pengaspalan, sedangkan pemukiman warga semakin menurun. Gimana?, "ya memang cara pengaspalannya yang ngak bener. Mustinya di dunia manapun yang namanya aspal itu tidak meninggikan jalan. Yang lama dikeruk, baru ditimpa lagi. Sehingga tetap padat," ujarnya.
Terkait dengan belusukan yang dilakukan dengan Presiden SBY kemarin?, "Sangat bagus, sangat bagus. Menurut saya merupakan sebuah kebutuhan bapak Presiden untuk menggali informasi langsung dari masyarakat. Sehingga beliau bisa mendengar langsung. Saya kira sangat bagus," jawabnya lagi.
Merasa ditiru?, "ndak, itu sebuah kebutuhan. Kebutuhan informasi langsung dari rakyat. Apa yang dilakukan bapak presiden sangat bagus sekali," tambahnya.
Bapak merasa jadi contoh untuk Presiden?, (Diam sejenak). "Ndak, bapak Presiden udah melakukan lama kok," jawabnya.
Apakah memang harus seperti itu belusukan dan lain-lain?, "Ya sekarang kalo kita hanya denger dari bawahan kita kadang-kadang ada yang bener kadang-kadang ada tidak. Sehingga perlu sebuah denger langsung untuk kroscek," pungkas Jokowi.(bhc/put) |