JAKARTA, Berita HUKUM - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo selepas sholat Jumat (21/12) di Balai kota ketika dicegat wartawan dan menanyakan perihal transportasi publik serta pelayanan masyarakat DKI Jakarta menuturkan, "kita ingin pelayanan publik yang transparan, mungkin ada yang kaget, mungkin ada yang terkejut, tapi mungkin ada yang biasa-biasa saja, saya kira semangat kita ke arah tahun 2013 mendatang lebih tansparan lagi," ujarnya.
Menyangkut transportasi umum ia mengungkapkan, "angkutan masal kita masih butuh waktu di tahun 2013, agar program genap ganjil bisa 80% dijalankan. Kemudian, mengenai monorel perkiraan kita 3 sampai 4 tahun lagi. Sedangkan MRT itu masih butuh waktu lama, sampai di Kampung Banten 2017 mendatang. Kan ini projek jangka panjang, kita tak mau mengalami kemacetan setiap hari, maka pemerintah dan masyarakat harus saling mendukung kebijakan," tambahnya.
"Ada 3 tahapan tranportasi publik, yaitu Genap Ganjil, Monorel, dan MRT, namun semua masih perlu masukan-masukan lagi sampai semua dampaknya akan kita ukur analisanya," terang Jokowi.
Joko Widodo mengatakan, "peranan masyarakat yang paling penting adalah budaya tertib lalu lintasnya, agar 40% bisa mengatasi kemacetan. Tidak berhenti di sembarang tempat, seperti di terminal bayangan, penumpang ada ingin turun di depan gangnya, supir mengangkat penumpang seenaknya," katanya.
Jokowi ketika ditanya mengenai pelayan publik di DKI yang masih buruk menjawab, "ya kita perbaiki dan terus kita perbaiki, pelayan publik di Jakarta akan terus kita perbaiki, bila ada pejabat dibawah saya yang melakukan kesalahan, tidak akan dipecat tapi akan saya copot," pungkas Jokowi.(bhc/put) |