JAKARTA, Berita HUKUM - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan menghadap Menkeu Agus Martowardojo pekan depan untuk membicarakan harga tiket Mass Rapid Transit Jakarta (MRTJ). Jokowi menuturkan, MRT bisa berjalan jika pemerintah pusat bersedia memberikan subsidi 70 persen harga tiket MRT.
Harga tiket MRT, menurut hitung-hitungan Jokowi berkisar pada Rp 38 ribu. Jika pemerintah pusat memberikan subsidi 70 persen maka harga tiket MRT bisa ditekan sampai Rp 10 ribu.
"Sehingga saya harus nego lagi dengan pemerintah pusat, saya akan minta agar pemerintah pusat paling tidak memberikan, paling tidak 70:30, sehingga beban kita tidak terlalu berat, sehingga subsidinya tidak terlalu gede. Minggu depan ketemu Menteri Keuangan memohon itu, kalau itu sudah, ya jalan," kata Jokowi usai bertemu empat mata dengan Dirut PT MRTJ di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (19/11) malam.
Dalam pertemuant tersebut juga dibahas mengenai pengembalian pinjaman. Juga dibahas hal-hal lain seputar proyek MRT.
"Soal pengembalian pinjamantadi memang belum dijelaskan, tapi itung-itungan kasarnya masuklah. Saya harus minta kajiannya komplit, artinya ya sudah lah. Semua kajian, ekonomi, sosial, semuanyalah," katanya.
Sampai saat ini Jokowi sedang menunggu berbagai kajian lengkap terkait pelaksanaan proyek MRT. Namun Jokowi kembali menegaskan proyek MRT hanya bisa berjalan jika harga tiketnya bis ditekan dengan subsidi pemerintah pusat.
"Saya tinggal tunggu kajian sajalah, yang paling penting bagi saya 70:30. 70 pemerintah pusat, 30 pemerintah provinsi DKI. Kalau sudah disanggupi, ya sudah, jalan. Tergantung Menkeu. (Sepertinya) positif melanjutkan, dengan catatan itu tadi, 70:30," tandasnya, Demikian seperti yang dikutip dari detik.com, pada Kamis (29/11).(dtk/bhc/opn) |