Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Krisis Yunani
Jepang Susun Rencana Antisipasi Guncangan Pemilu Yunani
Friday 15 Jun 2012 16:01:07
 

Dunia saham naik dan euro melayang, terangkat oleh persiapan bank sentral untuk operasi likuiditas terkoordinasi pada saat terjadi guncangan kredit setelah pemilihan Yunani Minggu (Foto: reuters)
 
TOKYO (BeritahUKUM.com) - Jepang diam-diam menyusun rencana untuk melindungi pasar ekonomi serta financialnya. Langkah tersebut diambil sebagai antisipasi menjelang pemilu Yunani pekan ini.

Pemilu tersebut dikhawatirkan berpotensi memicu kekacauan di zona Euro sehingga terjadi penarikan modal dari blok itu. Para bankir pusat dan petugas pemerintah menyusun rencana ini berdasarkan pengalaman tsunami finansial pada 2008 silam ketika Lehman Brothers ambruk.

"Ada rasa risih bahwa di Eropa, waktu yang diberikan tidak digunakan dengan efektif," kata senior pembuat kebijakan Jepang yang terlibat dalam negosiasi internasional. Dia merujuk pada pinjaman dari European Central Bank yang membantu meringankan tekanan pada pasar di awal tahun ini. Seperti yang dikutip dari laman japantoday.

Bank of Japan mulai melakukan tinjau ulang kebijakan pada Kamis lalu dan diharapkan tidak mengubah pengaturan dalam menyelamatkan kekuatan finansial dalam antisipasi kekacauan pasar yang bisa dipicu pemilu Yunani. Jepang bukan satu-satunya negara di Asia yang menyiapkan rencana seperti ini.

"Ada kelompok manajemen krisis yang berbeda di setiap pemerintahan untuk menangani skenario yang mungkin terjadi," ujar Kepala Panasihat Ekonomi untuk Menteri Keuangan India, mengenai dukungan dari India.

Ketakutan terbesar Tokyo bukan mengenai kemungkinan pemilu nasional pada Minggu ini bisa membuat Yunani meninggalkan Euro. Tapi kemungkinan bahwa hal tersebut bisa mengguncang kondisi finansial Spanyol dan Italia yang saat ini tengah berada di bawah tekanan pasar.(jtd/bhc/nto)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2