TOKYO (BeritaHUKUM.com) - Seafood pertama yang ditangkap untuk pertama kalinya sejak bencana nuklir tahun lalu kini mulai dijual. Namun, bahan makanan laut yang dijual terbatas pada gurita dan keong laut, karena kekhawatiran akan sisa-sisa radiasi.
Gurita dan whelk (sejenis keong laut) dipilih untuk pengapalan perdana karena uji coba kandungan cesium yang dilakukan pada hewan-hewan tersebut menunjukkan hasil negatif. Seafood tersebut ditangkap pada Jumat lalu dan direbus agar bisa bertahan lebih lama sementara itu diuji untuk mengetahui tingkat radiasi sebelum mulai dijual.
Ikan flounder, bass laur dan lainnya dari fukushima belum bisa dijual karena terkontaminasi. Masih belum jelas kapan seafood ini akan memperoleh izin penjualan karena berada di atas batas radiasi yang ditetapkan pemerintah. Mereka juga menguji radioaktif iodine, namun zat ini memiliki rentang hidup lebih rendah ketimbang cesium sehingga tidak lebih menakutkan.
“Rasanya renyah ketika saya gigit, dan rasanya pun enak," ujar Yasuhiro Yoshida yang mengawasi masalah divisi seafood di supermarket York Benumaru di Soma. Supermarket ini bisa menjual habis 30 kilogram keong laut dan 40 kilogram gurita.
“Diri saya dipenuhi ketidakpastian dan harapan. Tapi saya juga merasa sangat bahagia ketika menemukan bahwa supermarket lokal telah menghabiskan dagangan ikan tersebut pada 3 PM," ujar Hirofumi Konno, petugas yang bertanggung jawab terhadap penjualan ikan di kota Soma dan pantai Fukushima.(chr/nto) |