JAKARTA, Berita HUKUM - Ketua Bidang Politik dan Pemerintahan Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Abdul Aziz, menekankan kepada kader HMI untuk terus berupaya berperan aktif dalam mensukseskan Pemilihan Umum 2019 mendatang.
Aziz mengatakan, mendaftar sebagai lembaga pemantau independen Pemilu, ialah merupakan salah satu upaya dalam mensukseskan pesta demokrasi lima tahunan itu.
"Relawan pemantau independen terus berkurang dari tahun ke tahun maka dari itu kami harapkan ke teman-teman cabang dan komisariat mari kita ikut berpartisipasi aktif dalam mengawal demokrasi," ujar Aziz di sela-sela diskusi publik bertajuk 'Peran Mahasiswa Islam Dalam Menjaga Stabilitas NKRI Menjelang Pemilu 2019' yang diadakan Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (HMI KOMFISIP) Cabang Ciputat di Fifo Cafe, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (12/12).
Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti menyebutkan, bahwa isu-isu yang berkaitan dengan politik identitas sangat mempengaruhi kondusifitas negara terlebih dalam tahun politik seperti saat ini.
"Politik identitas itu memecah persatuan bangsa, jangan sempat terkecoh. Tapi lebih pada program kedepannya seperti apa. Mengingat republik ini adalah warisan anak cucu kita kedepannya," katanya.
Sementara itu, Direktur Bina Ketertiban Masyarakat Korbinmas Baharkam Polri Brigjen Edi Setio mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya kalangan mahasiswa, untuk tetap mewaspadai munculnya isu-isu yang dapat memecah belah persatuan bangsa.
"Mahasiswa cukup rentan akan pengaruh radikalisme dan terorisme. Oleh sebab itu potensi kerawanan yang ada di Indonesia tersebut adalah masalah intoleransi antar umat beragama, adanya memaksakan kehendak untuk mengganti ideologi, ancaman itu ada," papar dia.(bh/mos) |