ARGENTINA. Berita HUKUM - Jaksa federal Argentina yang menuduh Presiden Cristina Fernandez de Kirchner menutup-nutupi pengeboman atas gedung umat Yahudi ditemukan tewas di apartemennya. Alberto Nisman sedang melakukan penyelidikan atas pengeboman di sebuah gedung umat Yahudi pada tahun 1994 yang menewaskan 85 orang.
Pria berusia 51 tahun itu diermukan tewas oleh ibunya di kamar mandi dan jaksa penyidik, Viviane Fein, mengatakan dia ditembak satu kali.
Otopsi sedang berlangsung dan hasilnya akan segera diumumkan.
Hari Rabu, 14 Januari, Nisman menuduh Presiden de Kirchner terlibat dalam persekongkolan untuk menutupi dugaan peran Iran dalam pengeboman tersebut.
Juru bicara presiden sudah membantah tuduhan tersebut sebagai 'tidak masuk akal'.
Bukan pencurian
Motif pencurian dalam kasus kematian Nisman sudah dibantah oleh Viviane Fein.
"Tempatnya berada dalam kondisi yang sempurna, tidak ada kekacauan dan tidak ada yang hilang," tegasnya sambil menambahkan juga tidak ditemukan catatan bunuh diri.
Sebelumnya Kementerian Keamanan mengeluarkan pernyataan bahwa pengawal Nisman menyampaikan kecurigaan karena dia tidak menjawab telepon mereka pada hari Minggu (18/1).
Oleh karena itu mereka meminta ibu Nisman untuk membuka apartemennya dan menemukan pintu terkunci dengan kunci yang masih ada di dalam lobang, sehingga diperlukan bantuan tukang untuk membukanya.
Pernyataan Kementerian Keamanan menyebutkan, ditemukan sebuah pistol dan selongsong peluru di dekat tubuh Nisman.
Nisman renananya akan memberikan keterangan kepada sebuah komite Kongres Argentina pada Senin 19 Januari waktu setempat, terkait dengan tuduhannya atas Presden de Kirchner dan para pejabat lainnya.(BBC/bhc/sya) |