JAKARTA, Berita HUKUM - Musyawarah Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) ke-IX yang digelar selama dua hari di Riau telah memilih Majelis Nasional yang baru untuk periode 2012-2017. Salah satu yang terpilih sebagai presidium majelis adalah Mahfud MD. Bagaimana tanggapan Mahfud?
"Saya akan ajak KAHMI membangun masa depan Indonesia yang bermartabat. KAHMI tak akan masuk ke arena politik praktis," ujar Mahfud, Minggu (2/12).
Mahfud mengatakan dirinya bersyukur dapat terpilih dalam suasana yang demokratis dan jauh dari politik uang. Menurut ketua MK tersebut, proses pemilihan presidium KAHMI berlangsung secara fair.
"Ya, benar. Saya terpilih. Saya bersyukur bahwa KAHMI masih bagus, dewasa dalam berdemokrasi. Ini Munas yang bergairah dalam suasana demokratis. Ada kontes yang terbuka tapi fair, tak ada isu kecurangan atau pun politik uang," ujar Mahfud, Minggu (2/12).
Menurut Mahfud, hasil Munas KAHMI merupakan cermin bahwa warga KAHMI masih punya kepekaan hati nurani. Buktinya, menurut dia, dirinya diminta jadi calon ketua.
"Saya datang apa adanya, tak ada tim sukses yang menggalang agar saya menang, tetapi secara obyektif para peserta Munas memilih saya dengan suara terbanyak," tuturnya.
Selain itu, Presidium KAHMI Pamekasan Jawa Timur yang menjadi salah satu peserta Munas, Gazali, menyatakan terpilihnya Mahfud adalah wujud keinginan seluruh peserta Munas yang mencari pemimpin berkarakter.
Gazali mengemukakan, nama Mahfud sudah mengemuka sejak awal Munas. “Mahfud dinilai sebagai pemimpin yang bersih, apa adanya, dan ceplas-ceplos,” kata Gazali kepada , Minggu 2 Desember 2012.
Menurutnya, sosok Mahfud sudah dipandang setara dengan Jusuf Kalla yang juga merupakan alumni HMI. Oleh karena itu peserta Munas tanpa ragu memilih Mahfud. “Apalagi survei menyebutkan Mahfud sebagai salah satu tokoh terbaik,” ujar Gazali.
Gazali menegaskan, dengan terpilihnya Mahfud, bukan berarti organisasi KAHMI bisa dijadikan alat politik dalam Pemilu 2014 oleh yang bersangkutan. KAHMI akan tetap menjadi organisasi independen.
“Alumni HMI banyak yang terjun ke politik. Selain akademisi, banyak alumni HMI yang menjadi politisi. Tapi bisa dijamin, KAHMI tidak turut campur dalam politik praktis karena kontribusi mereka tidak hanya dalam politik,” kata Gazali.
Berdasarkan Munas tersebut, terpilih 9 orang presidium yang menjadi anggota Majelis Nasional KAHMI. Berikut hasil pemilihan dalam Munas KAHMI ke-IX:
1. Mahfud MD (347 suara)
2. Viva Yoga Mauladi (334 suara)
3. Anas Urbaningrum (320 suara)
4. Muhammad Marwan (313 suara)
5. Anis Baswedan (308 suara)
6. Bambang Soesatyo (260 suara)
7. Dr Hj Reni Marlina (192 suara)
8. Ms Kaban (156 suara)
9. Taufiq Hidayat (153 suara)
Sementara, meskipun Mahfud meraih suara terbanyak, Viva menjelaskan tidak berarti Ketua MK tersebut menjadi ketua umum. Sebab menurutnya, tidak ada istilah ketua umum di KAHMI.
"Kalau ketua umum itu sistem presidensil. Ini sistem Presidium. Jadi semuanya menjadi ketua. Kepemimpinan bersifat kolektif kolegial," jelas Ketua DPP PAN ini.
Munas KAHMI ke-IX digelar sejak Jumat (30/11) hingga Sabtu (1/12) di Kabupaten Kampar, Riau. Selain dihadiri peserta anggota KAHMI dari seluruh Indonesia, Munas ini juga dihadiri Jusuf Kalla.(dbs/bhc/opn) |