JAKARTA, Berita HUKUM - Joko Widodo secara resmi menunjuk KH. Ma"ruf Amin sebagai calon wakil presiden (Cawapres). Hal ini mendapat tanggapan dari KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus).
Menurut pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah ini, KH. Ma'ruf Amin harus mundur dari jabatannya sebagai Rais Aam PBNU.
"Dia (KH. Ma'ruf Amin) harus mundur," kata Gus Mus di kompleks Ponpes Raudlatul Thalibin, Kamis (9/8).
Gus Mus yang juga menjabat sebagai Rais Syuriah PBNU itu, khawatir jika KH. Ma'ruf Amin tidak mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Rais Aam PBNU, akan dikontrol oleh Jokowi.
"Mundur, kalau tidak kan Rais Aam akan di bawah Presiden. Ya mundur," tegasnya.
Gus Mus sendiri mengaku megetahui informasi terpilihnya KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres pendamping Joko Widodo melalui tayangan televisi yang ditonton oleh menantunya.
"Mantu saya cerita habis liat teve, oh ini pak Ma'ruf Amin, mantu saya Wahyu itu (yang nonton). Sehabis nonton (memberi tahu), kita kan disini, di tv diumumkan," terang Gus Mus.
Sementara, Ma'ruf Amin adalah sosok tokoh agama, beliau pernah duduk di legislatif sebagai anggota DPRD, DPR RI, MPR RI, Wantimpres, dan kini masih menjabat Rais Aam PBNU, BPIP dan Ketua Majelis Ulama Indonesia.
Ia mengatakan, pemilihan Ma'ruf Amin setelah melalui perenungan mendalam dan mempertimbangkan masukan-masukan dan saran dari berbagai elemen masyarakat.
"Saya memutuskan dan telah mendapatkan persetujuan partai koalisi Indonesia Kerja bahwa yang akan mendampingi saya sebagai cawapres 2019-2024 adalah Profesor Kiai Haji Ma'ruf Amin," katanya.
Ia menambahkan sebanyak 9 partai Koalisi Indonesia Kerja semuanya telah menandatangani secara utuh kesepakatan tersebut.
Setelah kesepakatan dicapai, Jokowi-Ma'ruf kemudian akan mendaftar ke KPU pada Jumat pagi (10/8) sekitar pukul 09.00 WIB.
Jokowi sebelumnya menyebutkan bahwa dia memutuskan untuk kembali mencalonkan diri sebagai Presiden 2019-2024.
Menurut dia, keputusan ini adalah tanggung jawab besar yang erat kaitannya dengan cita-cita untuk meneruskan mimpi besar Indonesia maju dalam melanjutkan pembangunan yang merata dan berkeadilan di seluruh pelosok nusantara.(Ant/ZaenalArifin/republika/bh/sya)) |