*Emmy Hafild Marah Ditanya Soal Dana Kampanye Pulau Komodo
JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Terpilihnya Pulau Komodo sebagai satu dari 7 keajaiban dunia, seperti yang diumumkan New 7 Wonders Foundation menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Semua ini tidak bisa dilepaskan dari kekompakan bangsa Indonesia yang telah memberikan dukungan penuh.
Bangsa ini telah membutikan masih dapat bersatu dalam kebersamaan untuk mewujudkan harapan memajukan negeri ini. Pernyataan ini disampaikan Duta Komodo, Jusuf Kalla dalam jumpa pers di Marley Cafe, Lantai Mezanine Energy Tower, SCBD, Jakarta, Sabtu (12/11).
Mantan Wakil Presiden RI ini pun tak lupa mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh rakyat Indonesia serta media massa yang membantu memenangkan Pulau Komodo ini. Ternyata dalam waktu yang singkat, masyarakat bersatu mendukung Komodo. Ini menjadi bukti nyata bangsa Indonesia mudah untuk bersatu.
“Ini dukungan yang luar biasa. Saya kira ini belum pernah terjadi. Jadi kebersamaan itu luar biasa. Untuk kebaikan negeri ini, bangsa Indonesia dapat mudah untuk bersatu. Saya berterima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia dan media massa yang telah membantu terpilihnya Pulau Komodo sebagai satu dari tujuh keajaiban dunia,” jelas JK.
Ia pun tak lupa menyindir secara halus pihak-pihak yang merrmehkan dan menentangnya dalam upaya memenangkan Pulau Komodo ini. "Terima kasih juga kepada semua pengeritik, khusunya mereka yang menganggap remeh, memandang enteng tentang bangsanya, mengecilkan arti bangsanya. Tapi dengan kritikan dan emosi itu, justru menjadi hal yang luar biasa sehingga masyarakat malah terus memberikan dukungannya secara antutias," katanya disambut tawa dan tepuk tangan meriah.
Namun, dibalik kemenangan ini, Ketua Pendukung Pemenangan Komodo (KP2K) Emmy Hafild malah membeberkan jumlah dana yang dikeluarkannya untuk kampanye pemenangan tersebut. Begitu pula dengan pendapatan untuk kampanye ini serta pembagian dana untuk New 7 Wonders Foundation. Emmy menolak menjawab dengan alasan bahwa hal itu ada aturan mainnya.
"Jangan ditanya jumlah vote berapa. Itu karena aturan main. Dalam aturan mainnya, itu tidak boleh kami ungkapkan, termasuk juga berapa sih dana yang disampaikan ke sana, itu juga tidak boleh. Semua itu sudah menjadi rahasia, kami tidak bisa ungkapkan. Mohon pengertian teman-teman wartawan," selorohnya.
Emmy kembali menyatakana bahwa dirinya ingin sekali menjawabnya. Tapi tidak bisa dilakukan, karena hal ini sudah menjadi aturan main sendiri yang telah ditetapkan New 7 Wonders Foundation berdasarkan aturan domisili dari yayasan tersebut, takni Swiss. "Di sini (Indonesia-red) tidak ada rahasia sebenarnya. Tapi mereka (New 7 Wonders Foundation) dilindungi UU mereka. Kami terikat juga dengan aturan itu, karena sudah ada perjanjiannya," imbuhnya lagi.
Akibat masih penasaran, wartawan kembali menanyakan hal itu kepada Emmy, usai jumpa pers tersebut. Tapi sikap Emmy terhadap warrtawan benar-benar diluar dugaan, ia malah marah dan membentak keras wartawan. Emmy Hafid tetap bungkam untuk menjawab sumber dana yang digunakan P2K untuk membiayai pemenangan Pulau Komodo itu.
“Bukan urusan kami dengan (uang) itu. Saya tidak berhak jawab, karena tidak pakai duit negara," jawab Emmy dengan hardikan keras, sambil negeloyor meninggalkan puluhan wartawam. Padahal, hal ini pantas ditanyakan, karena masyarakat juga ingin mengetahui sumber dana untuk memenangkan Pulau Komodo.(tnc/rob)
|