JAKARTA, Berita HUKUM - Bambang Widjajanto, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) enggan mengomentari kabar yang berkembang bahwa Abraham Samad, Ketua KPK akan dikudeta. Salah satu cara untuk mengkudeta Samad dinilai melalu bocornya draf sprindik Anas urbaningrum, yang kini jadi tersangka pada kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Pusat Pelatihan dan Pendidikan Sekolah Olahraga Nasional (P3 SON) Hambalang, Jawa Barat.
Saat ditemui di gedung KPK, Senin (1/4), Bambang Widjajanto mengatakan bahwa dirinya tidak mau berkomentar mengenai kabar bahwa Abraham Samad pernah melontarkan bahwa akan dikudeta. "Saya tidak menanggapi hal yang saya tidak tahu, supaya saya fokus pada pekerjaan saya,” kata BM—julukan dan inisial nama Bambang Widjajanto.
BM justru mengklaim bahwa dalam internal KPK masih tetap solid. Pernyataan itu sekaligus menepis dugaan adanya faksi-faksi menjelang pengumuman hasil investigasi tim Komite Etik dalam menangani kasus ini. “Hubungan baik-baik saja. supaya masyarakat tahu, selama ini kita baik-baik saja,” ujarnya.
Seperti diketahui, kasus bocornya draf sprindik Anas ditangani tim komite etik. Bambang salah satu anggota tim itu, sementara Ketuanya dipercayakan pada Anies Baswedan. BM agar lebih jelas sejauh mana perkembangan kasus ini, BM menyarankan untuk bertanya langsung pada Anies Baswedan selaku ketua. “Nanti lah ke pak ketua saja. Hanya kepada Allah saja saya berserah diri,” ungkapnya.
Seperti diketahui, darf sprindik Anas beredar di masyarakat melalui media massa, Sabtu (9/2) lalu. Dokumen dengan kepala surat berjudul "Surat Perintah Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi" yang menetapkan tersangka Anas Urbaningrum selaku anggota DPR periode 2009-2014. Meski akhirnya Anas ditetapkan tersangka, tapi draf itu beredar sebelum pengumuman resmi.
Ketua Komite Etik KPK Anies Baswedan mengatakan, pemeriksaan saksi dan pimpinan KPK terkait bocornya surat perintah penyidikan (sprindik) Anas Urbaningrum telah selesai. Dalam waktu dekat akan segera diambil keputusan formal. Dari hasil temuan itu, pihaknya mengatakan ada indikasi pimpinan KPK yang membocorkan draft Sprindik itu.
Meski ada dugaan pimpinan KPK, Anies dirinya akan bekerja sesuai koridor, sejauh ini mengaku tidak dalam kondisi tertekan. "Tidak ada tekanan apapun. Kita kerja amat serius, independen, dan semata-mata untuk memperkuat KPK," ujar Anies.
Menurut isu yang berkembang, diduga Abraham Samad yang membocorkan draf sprindik itu. Namun Samad justru mengatakan bahwa dirinya akan dikudeta dengan cara kasus draf sprindik itu.(bhc/din) |