Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
White Crime    
Kasus DPID
Irgan Waketum Komisi IX DPR Dipanggil KPK
Thursday 28 Mar 2013 12:19:51
 

Wakil Ketua Komisi IX DPR, Irgan Chairul Mahfiz saat di lobi gedung KPK untuk diminta keterangan kasus DPID, Kamis (28/3).(Foto: BeritaHUKUM.com/din)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Wakil Ketua Komisi IX DPR, Irgan Chairul Mahfiz yang membidangi tenaga kerja, transmigrasi, kependudukan, dan kesehatan, Kamis (28/3) dipanggil KPK. Irgan akan diperiksa dalam kasus Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) sebagai saksi untuk tersangka Haris Andi Surahman (HAS). Selain Irgan, KPK juga memeriksa politisi PAN.

Ia tiba di gedung KPK sekitar pukul 09:59 WIB. Tanpa memberikan sepatah komentar pada media, ia langsung menuju lobi gedung KPK. Namun, menurut Kabag Pemberitaan dan Informasi KPK, Irgan diperiksa untuk kasus DPID.

Priharsa, Kamis pagi mengatakan, mantan Sekjen PPP itu akan diminta keterangan untuk tersangka kasus DPID, Haris Surahman. "Saksi untuk HAS (Haris Andi Surahman)," kata Priharsa melalu BlackBerry Massenger-nya (BBM).

Irgan yang mengenakan kemeja biru itu, sebelum masuk ke ruang penyidik, masih menunggu sekitar setengah jam di lobi KPK. Irgan masuk dalam kasus ini setelah dalam persidangan Fadh El Fouz atau Fadh A. Rafiq, Irgan disebut pernah ditawari Haris Surahman untuk mengurus alokasi DPID di tiga Kabupaten Nagroe Aceh Darussalam (NAD). Mengenai tudingan ini, Irgan membantah.

Selain Irgan, KPK juga memanggil anggota DPR dari Fraksi PAN Hendra R Singkarru dalam kasus yang sama. Anggota Komisi IV yang menaungi bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Pangan itu juga akan menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk tersangka HAS.

Seperti diketahui, dalam kasus ini KPK telah menetapkan Haris sebagai tersangka. Haris dijerat Pasal 5 ayat 1 huruf a atau b atau Pasal 13 Undang-Undang 13 No. 1999 sebagaimana diatur dalam perubahan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 jo Pasal 56 KUHP.

Kasus ini merupakan pengembangan dari kasus sebelumnya, Wa Ode Nurhayati dan Fahd A Rafiq. Wa Ode telah divonis 6 tahun penjara sedangkan Fahd divonis 2,5 tahun penjara.(bhc/din)



 
   Berita Terkait > Kasus DPID
 
  KPK Kembali Periksa Haris Andi Surahman
  Inkracht, KPK Eksekusi Wa Ode Nurhayati
  Anggota Komisi III Andi Anzar Penuhi Panggilan KPK
  Irgan Waketum Komisi IX DPR Dipanggil KPK
  Dituding Terima Duit DPID, Ketua Fraksi PAN: Saya Tidak Kenal Haris Suharman
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2