IRAN, Berita HUKUM - Iran menyatakan telah menembak jatuh sebuah pesawat tidak berawak di dekat situs pengayaan nuklir Natanz.
Garda Revolusi mengatakan mereka menembakkan peluru kendali sementara pesawat tersebut mendekati daerah sekitar 300 km dari ibu kota Teheran.
Pernyataan ini belum bisa dipastikan secara independen. Mereka tidak mengatakan kapan pesawat ditembak jatuh, atau apakah pihak Garda mengetahui pesawat tersebut milik Israel.
Sejumlah kekuatan dunia saat ini berunding dengan Iran tentang program nuklirnya.
Teheran menegaskan mereka tetap menginginkan memiliki kemampuan nuklir untuk tujuan damai, tetapi para pengecam, termasuk beberapa di Israel - mengatakan ini hanyalah alasan untuk memproduksi senjata nuklir.
Di masa lalu, Israel seringkali mengancam akan menyerang pembangkit nuklir Iran.
Natanz adalah situs utama pengayaan uranium, dan memiliki lebih 16.000 sentrifugal.
Bulan April, Iran dilaporkan telah melumpuhkan setengah cadangan uranium yang sudah diperkaya pada tingkat lebih tinggi, sesuai dengan kesepakatan permulaan tahun ini.
Hal tersebut diungkapkan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang melakukan pemeriksaan tentang kepatuhan Iran terhadap persetujuan dengan enam kekuatan dunia.
Sementara, Kantor berita negara ISNA melaporkan Minggu.
"Pesawat jatuh itu dari siluman, radar-mengelak Jenis dan dimaksudkan untuk menembus area nuklir off-batas di Natanz ... tapi menjadi sasaran rudal darat-ke-udara sebelum berhasil memasuki daerah tersebut," ISNA mengutip pernyataan oleh Garda Revolusi.
Situs Natanz secara luas dilihat sebagai fasilitas sentral Iran untuk pengayaan uranium.
Pada tahun 2011, Iran menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak AS RQ-170 di dekat kota Kashmar.
Awal tahun ini, Tehran meluncurkan salinan drone Amerika jatuh di sebuah pameran kedirgantaraan militer. Menurut pejabat Iran, copy ini dilengkapi dengan pengumpulan data canggih, video dan sistem radar.
(BBC/bhc/ria/sya) |