Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    

Iran Tangkap 12 Mata-mata CIA
Friday 25 Nov 2011 22:38:06
 

Mata-mata AS diklaim Iran menyasar fasilitas nuklirnya (Foto: AP Photo)
 
TEHERAN (BeritaHUKUM.com) – Iran menangkap 12 orang yang dituduh sebagai mata-mata Agen Rahasia Amerika Serikat (CIA). Kantor Berita Iran, IRNA mengatakan mereka ditangkap karena berupaya mendapatkan data-data militer dan program nuklir orang itu.

Seorang anggota parlemen yang cukup berpengaruh di negara itu, Parviz Sorouri mengatakan, dalam operasinya mereka berkoordinasi dengan dinas rahasia Israel dan sejumlah negara lain di kawasan itu.

Sorouri yang juga merupakan anggota Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Iran itu, sejauh ini belum menyebutkan asal negera dua belas orang yang ditangkap tersebut. Dia juga tidak memberikan informasi di mana mereka ditangkap, seperti dikutip BBC, Jumat (25/11).

"AS dan Zionis tengah berupaya menggunakan jaringan intelijen mereka baik di dalam maupun di luar Iran sebagai upaya untuk memukul negara kita. Namun, untunglah langkah ini digagalkan oleh tindakan cepat yang diambil oleh petugas di kementerian intelijen," kata Sorouri seperti dikutip dari IRNA.

Pernyataan Iran ini muncul tak lama setelah munculnya laporan di AS yang menyebutkan bahwa kelompok Hizbullah di Libanon telah berhasil mengungkap jaringan mata-mata CIA. Anggota Parlemen Libanon dari kelompok Hizbullah, Hassan Nasrallah menmbenarkan bahwa pihaknya berhasil mengungkap kedok mata-mata AS di organisasinnya.

"Intelijen Libanon telah mengalahkan agen AS dan Israel dalam apa yang disebut saat ini sebagai perang intelijen," kata Nasrallah seperti dikutip dari AFP.

Hizbullah sendiri selama ini dikenal sebagai organisasi yang memiliki kedekatan dengan Iran. Meskipun awalnya Kedubes AS di Beirut mengatakan bahwa tuduhan itu tidak berdasar, namun laporan kantor berita AP menyebutkan bahwa pejabat AS belakangan membenarkan pernyataan Nasrallah.

Sebelumnya laporan yang muncul di AS menyebutkan, seorang pejabat intelijen AS merasa khawatir dengan keselamatan sejumlah mata-mata mereka di Lebanon, setelah kedok mereka terungkap.

Iran sebelumnya pada bulan Mei lalu juga telah menangkap 30 orang mata-mata, setelah mereka mengungkap jaringan yang dijalankan CIA. Jaringan ini dijalankan lewat sejumlah misi diplomatik AS di Malaysia, Turki dan Uni Emirat Arab. AS merekrut warga Iran yang sebagai mata-mata lewat jaringan yang berada di ketiga negara itu.(bbc/sya)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2