TEHERAN (BeritaHUKUM.com) – Iran mengancam akan menghambat arus minyak dengan menutup Selat Hormuz. Hal ini akan dilakukan, bila negara-negara Barat berusaha untuk mengenakan sanksi terhadap ekspor minyaknya dalam sengketa atas pembangunan reaktor nuklirnya.
Seperti dikutip kantor berita resmi Iran, IRNA, Rabu (28/12), Wakil Presiden Iran Mohammad Reza Rahimi menyatakan bahwa kalau Iran dilarang mengekspor minyaknya, tidak setetes pun minyak bisa berlalu melalui Selat Hormuz. Iran tidak menghendaki permusuhan, jika negara-negara Barat tidak bersedia menghentikan rencana mereka.
Peringatan tegas itu dikeluarkan sementara pasukan angkatan laut Iran terus melakukan latihan 10 hari di Selat itu dan perairan di dekatnya yang mulai Sabtu (24/12) lalu.
Sementara di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Mark Toner menyebut ancaman itu hanya sebagai gertakan. Menurutnya ucapan itu merupakan satu lagi usaha untuk mengalihkan perhatian dari sikap Iran yang tetap tidak mematuhi kewajiban nuklir internasionalnya.
Iran mengemukakan program pengolahan uraniumnya adalah untuk tujuan sipil. Tapi laporan PBB yang dikeluarkan bulan lalu mengklaim secara sepihak bahwa Teheran tampaknya sedang berusaha diam-diam merancang senjata atom dan sistem misil pengantar.(voa/sya)
|