IRAN, Berita HUKUM - Presiden baru Iran Hassan Rouhani menegaskan kembali negaranya tidak mempunyai niat membangun senjata nuklir, beberapa jam setelah pembebasan tahanan politik.
Rouhani mengatakan hal itu dalam wawancara khusus dengan stasiun televisi NBC di Amerika Serikat.
"Kami tidak pernah mencari atau mengejar bom nuklir dan kami tidak akan melakukannya," kata presiden Iran.
Rouhani menegaskan presiden mempunyai wewenang penuh untuk mengadakan negosiasi dengan Barat sehubungan dengan program pengayaan uranium yang dilakukan Iran.
Iran selalu menegaskan program pengayaan uranium dilakukan untuk tujuan damai, tetapi Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya khawatir Iran berusaha membangun senjata nuklir.
Dalam cuplikan wawancara yang akan ditayangkan NBC, Hassan Rouhani mengatakan," Ini bisa menjadi langkah halus dan kecil menuju masa depan yang sangat penting."
Tahanan politik
Wartawan BBC di Iran, James Reynolds mengatakan wawancara Rouhani mencerminkan pentingnya rekonsiliasi bagi pemerintah Iran dengan Washington.
Pernyataan Presiden Hassan Rouhani keluar beberapa jam setelah pemerintah Iran membebaskan 11 orang tahanan politik, termasuk pengacara hak asasi manusia yang terkenal, Nasrin Sotoudeh.
Dia mengaku senang dibebaskan dan akan melanjutkan tugas-tugasnya.
"Baru setelah berada di luar tembok penjara, mereka mengatakan kepada saya bahwa saya bebas. Pada saat itu saya sangat senang," kata Sotoudeh kepada BBC setelah pembebasannya.
Dalam kampanye pemilihan tahun ini, Rouhani berjanji untuk membebaskan tahanan politik. Ia juga berjanji akan menempuh pendekatan moderat dan terbuka dalam masalah-masalah internasional.(bbc/bhc/sya) |