JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyambut baik terpilihnya Abraham Samad sebagai ketua institusi KPK terpilih. Namun, terlalu dini untuk melakukan penilaian terhadap ketua serta sejumlah pimpinan baru institusi pemberantasan korupsi tersebut.
“Kami memberikan ucapan selamat. Tapi kami belum bisa menilainya, karena terlalu dini menilai apa Abraham Samad ini baik atau tidak baik menjadi Ketua KPK. Dia itu kan belum pernah memimpin KPK," kata Karo Humas KPK Johan Budi SP kepada wartawan di gedung KPK, Jumat (2/12).
Baik tidaknya Abraham dalam memimpin KPK ke depan, lanjut dia, baru terlihat nantinya setelah benar-benar melaksanakan amanat pemerintah dalam memberantas tindak pidana korupsi. Tapi internal KPK menerima kedatangan ketua baru dengan sangat terbuka. Apalagi dalam prosesnya, Abraham Samad dipilih secara terbuka dan melalui seleksi yang cukup ketat oleh DPR.
“Tapi kami tetap akan mengawasi dan mengkritisi kepemimpinan Abraham Samad. Termasuk dengan memberikan masukan dan saran serta kritik secara internal, jika kepemimpinannya dinilai mulai menyimpang,” tandasnya.
Dalam kesempatan terpisah, anggota Komisi III DPR asal Fraksi PDIP Trimedya Panjaitan buka kartu soal alasan fraksinya memilih Abraham Samad sebagai ketua KPK. Pasalnya, fraksinya meyakini bahwa Abraham akan memimpin KPK lebih independen di masa datang. “Kami pilih Abraham, karena punya komitmen mengerjakan empat kasus besar,” ujarnya.
Alasan lainnya, Trimedia, karena Abraham merupakan tokoh yang paling muda dari daerah dan dinilai belum terkontaminasi kepentingan politik. “Kami harapkan KPK dipimpin orang yang benar-bener belum banyak bersentuhan dengan pusat kekuasaan dengan hiruk pikuk aktor penegak hukum di Jakarta dan pusat negara,” jelas Trimedya.(inc/spr/rob)
|