JAKARTA, Berita HUKUM - Toto Hutagalung, orang yang diduga menjadi broker antara Dada Rosada dan kroninya dengan hakim di PN Bandung kembali bicara blak-blakan. Ketua ormas Gasibu Padjajaran ini sudah pernah berbicara mengenai perintah dari Dada sampai kelakuan hakim di ruang karaoke.
Toto sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap terhadap hakim Setyabudi, mantan Wakil Ketua PN Bandung. 'Hebatnya', Toto sempat dicari oleh penyidik KPK dan masuk dalam daftar DPO, padahal dirinya tak pergi meninggalkan wilayah Indonesia.
Hingga akhirnya Toto menyerahkan diri kepada penyidik dan ditahan. Kepada penyidik, selama ini Toto diketahui cukup kooperatif. Sikap Toto juga tercermin dari pernyataan-pernyataanya yang blak-blakan kepada media. Berikut pengakuan-pengakuan Toto itu.
Hakim Setyabudi Minta Toto Sediakan Perempuan Seminggu Sekali
Pengakuan mencengangkan Toto yang pertama kali dikeluarkan oleh pengacaranya, Johnson Siregar. Hakim Setyabudi disebut pernah meminta jatah perempuan kepada Toto.
"Minta jatahnya seminggu sekali," kata pengacara Toto, Johnson Siregar saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (17/4/2013).
Sayangnya Johnson tak bisa merinci mulai kapan dan sampai kapan pemberian jatah itu berakhir. "Saya tak tahu detilnya," jelas Johnson.
Sebut Setyabudi Siap Amankan Dada Rosada di Persidangan
Toto pernah membuat pernyataan blak-blakan dengan menyebut Setyabudi berupaya membantu Walikota Bandung Dada Rosada agar bisa aman dari jeratan kasus Bansos yang saat itu tengah disidangkan di PN Bandung. Toto adalah orang yang menghubungkan antara Dada dengan Setyabudi.
"Dia (Setyabudi) hanya bilang, saya akan bantu Pak Dada agar tidak terlibat, saya sampaikan ke pak dada. Dia bilang Pak Dada tidak terlibat dalam hal ini," kata Toto, di KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (23/7/2013) lalu.
Namun kemudian Toto meralat ucapannya. Entah di pernyataan sebelumnya dia salah sebut atau bagaimana. Ia kemudian mengatakan yang akan dibantu Setyabudi selaku ketua majelis hakim yang menangani perkara kasus korupsi bantuan sosial adalah anak buah Dada Rosada, bukan Dada.
"Oh, dia (hakim Setyabudi) bukan bilang akan bantu Pak Dada. Dia bilang saya akan bantu Pak Dada untuk memvonis ringan anak buah Pak Dada, jadi mintain uang saja ke sana (ke Dada rosada)," ujar Toto.
Toto membantah jika dirinya disebut-sebut sebagai rekanan pemda. "Saya hanya perantara saja. Selama ini bilang saya rekanan Pemda, itu salah besar, bisa dicek," bantahnya.
Dimintai Uang oleh Hakim Setyabudi
Toto Hutagalung juga mengakui pernah dimintai sejumlah uang oleh Setyabudi Tedjocahyono. Walaupun tidak dalam jumlah besar, tapi mantan wakil ketua PN Bandung itu beberapa kali meminta uang ke Toto.
"Empat juta pernah dia minta sama saya," ujar Toto Hutagalung usai menjalani pemeriksaan di kantor KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (18/7).
Ketika kembali ditanyakan terkait adanya pihak lain yang meminta uang kepada dirinya, Toto membantah. Dia mengaku hanya Setyabudi yang berhubungan dan meminta uang.
"Aku tak pernah berhubungan dengan orang lain selain bapak itu (Setyabudi)," jelasnya, seperti dikutip detikcom.
Sering Karaoke dengan Hakim Ramlan Comel
Tempat karaoke menjadi salah satu lokasi yang dijadikan tempat rekonstruksi kasus dugaan suap penanganan bansos Bandung. Toto Hutagalung menyebutkan ia pernah karaoke dengan hakim PN Bandung Ramlan Comel lebih dari lima kali. Hakim Ramlan adalah salah satu anggota majelis yang turut mengadili perkara bansos.
"Lupa saya, di atas 5 kali lah," kata Toto, di KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (23/7).
Keempat tersangka yang mengikuti rekonstruksi adalah Hakim Setyabudi Tejocahyono, Toto Hutagalung, Herry Nurhayat, dan Asep Triana. Selain itu ikut serta beberapa saksi di antaranya Ramlan Comel.(dtk/bhc/opn) |