JAKARTA, Berita HUKUM - Sore tadi, Andi Zulkarnain Mallarangeng, adik mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, menggelar acara jumpa pers. Acara ini dia gelar menyusul status pencekalan dirinya oleh Imigrasi atas permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Alasan pencekalan terkait dengan usaha penyidikan KPK dalam kasus korupsi proyek pusat olahraga Hambalang di Bogor, Jawa Barat. Berikut, penjelasan Choel yang diterima pewarta BeritaHUKUM.com pada Jum'at (7/12):
Kemarin, 6 Desember 2012, KPK telah mengumumkan penetapan kakak kandung saya, Andi Mallarangeng, sebagai tersangka Kasus Hambalang serta, demi kepentingan penyidikan selanjutnya, meminta kepada pihak yang berwenang untuk melakukan pencekalan kepada kami berdua, saya dan kakak saya.
Terhadap itu semua, sebagai warga negara yang patuh pada hukum, saya nyatakan bahwa saya siap bekerja sama untuk menuntaskan kasus ini. Kakak saya pun demikian pula. Pagi tadi kakak saya sudah mengantarkan langsung surat permohonan mundur sebagai Menpora kepada Bapak Presiden RI, dan beliau menerimanya dengan penuh pengertian. Kakak saya tidak ingin membebani pemerintah, serta ingin membantu sepenuhnya kelancaran penyidikan tanpa dihambat oleh status dan jabatan sebagai menteri atau tokoh partai politik.
Saya memberi apresiasi kepada KPK yang telah berupaya menjalankan perannya sebagai lembaga terdepan pemberantasan korupsi di negeri kita. Walaupun secara pribadi saya dan kakak saya (untuk sementara ini) menjadi pihak yang paling disudutkan, namun terlepas dari itu semua, KPK telah membuktikan bahwa harapan pada Indonesia untuk menjadi sebuah negeri yang bersih di mana semua orang duduk sama tinggi di depan hukum bukanlah sebuah harapan yang sia-sia. Dengan ini kita bisa berkata bahwa Indonesia sedang menuju pada arah yang benar.
Semakin cepat Kasus Hambalang diungkapkan seterang-terangnya, semakin baik pula buat kita semua, termasuk dampaknya pada saya dan kakak saya.
Saya sepenuhnya yakin bahwa kakak saya tidak menerima satu rupiah pun uang negara yang tidak sah, termasuk dari proyek Hambalang, dari pihak mana pun. Dari begitu banyak individu yang sempat saya kenal dalam hidup saya, kakak saya adalah sedikit dari sosok yang sejak kecil hidupnya lurus, jelas, tidak pernah neko-neko, penuh integritas, serta dengan kecintaan dan pengabdian yang besar pada keluarganya dan pada Indonesia yang sangat dicintainya.
Saya harap, kakak saya dapat melewati hari-hari yang tak mudah ini dengan baik. Emas diuji bukan oleh air sabun, tetapi oleh air raksa: kehidupan yang keras akan membesarkan seseorang yang memang memiliki fondasi kepribadian yang kuat dan kokoh.
Adapun mengenai diri saya, saya ingin tegaskan sekali lagi bahwa saya tidak sedikit pun terkait dengan Kasus Hambalang, baik langsung maupun tidak langsung. Saya bahkan tidak pernah mengerti adanya proyek besar ini saya tahu justru dengan membaca berita di koran dan internet.
Karena itu, saya terkesima ketika membaca semua tuduhan yang dialamatkan kepada saya dalam kaitan dengan kasus tersebut. Saya lebih terkesima lagi membaca pernyataan berbagai pihak yang menyiratkan bahwa saya memainkan peran sebagai perantara yang menyalurkan dana Hambalang kepada kakak saya, baik yang berasal dari Pak Wafid Muharam, atau Ibu Mindo Rosalina Manulang, maupun oleh Pak Muhamad Nazarudin dan berbagai pihak lainnya.
Saya tegaskan di sini semua itu tidak benar. Karena itu, seperti juga sikap kakak saya, saya menyambut baik kelanjutan proses hukum untuk menuntaskan kasus ini secepat-cepatnya dan seterang-terangnya. Saya percaya bahwa pengadilan dan proses hukum adalah cara yang terbaik untuk mengungkapkan kebenaran dan keadilan.
Jika kasus ini dapat diselesaikan dengan cepat dan baik, maka saya dan kakak saya akan melangkah tanpa beban yang terus menggantung. Hidup akan terus berjalan, dengan tikungan dan tanjakannya yang tak terduga. Semoga saya, kakak saya, serta kita semua, dapat memetik pelajaran berharga dari Kasus Hambalang ini.
Kepada semua sahabat dan begitu banyak pihak yang telah memberikan simpati kepada keluarga kami, saya menyampaikan terima kasih dari hati yang terdalam.
Terima kasih
Jakarta, 7 Desember 2012.(rls/bhc/opn) |