JAKARTA, Berita HUKUM - Selepas mendapat vonis 7 tahun penjara dari Hakim di Pengadilan Tipikor Jakarta, mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini memberikan pembelaan dihadapan wartawan terhadap vonis atas dirinya, dimana 2 orang hakim Pengadilan Tipikor menyatakan berbeda pendapat atau (dissenting opinion) dengan 3 hakim lainya, Rudi mengaku ikhlas dan mengucapkan 'Innalilahi wainnailahi rojion' untuk 3 hakim Tipikor lainya.
"Sejak hari pertama saya ditangkap, saya sudah mengatakan, bahwa saya tidak korupsi dan tidak pernah menggunakan uang negara serupiahpun, ini bukan cerita korupsi," ujar Rudi Rubiandini di Pengadilan Tipikor, Jakarta Selatan, Selasa (29/4).
Menurut Rudi, dirinya tidak pernah disuap, karena Rudi tidak melakukan apapun terhadap tender-tender yang tadi dibacakan dalam dakwaan, tuntutan dan vonis.
"Bahwa memang saya menerima uang yang tujuannya akan diberikan kepada sripolda," ujar Rudi Rubiandi.
Mengenai tuduhan TPPU (pencucian uang) Rudi tidak pernah melakukan apapun semua dilakukan oleh pelatih golfnya Deviardi.
Namun dalam dakwaan yang dibacakan hakim dan tuntutan serta dalam pertimbangan vonis hakim, disitu dikatakan semua sudah dengan rentetan dan semua saksi sudah dinyatakan sama dan setelah sidang selesai persis seperti yang Rudi sampaikan dalam sidang pertama dakwaan.
"Seperti yang saudara lihat tadi, bahwa apa yang dikatakan majelis hakim itu similer, atau sama persis dengan tuntutan jaksa dan tuntutan itu copy paste dari dakwaan dan dakwaan copy paste dari BAP saudara Deviardi ada 37 saksi lain tidak masuk diperiksa, namun demikian apapun yang terjadi yang membuat saya masuk di sini saya terima dengan ikhlas, sebagai manusia dan saya akan jalani ini dengan baik," tegas Rudi kembali.
"Bahwa bila ada pihak lain terkait proses hukum lainya, hal lainya di anggap terbukti oleh hakim, itu saya anggap cobaan, walau pun Allhamdulilah, ada dissenting opinion dari 2 hakim, pada Pasal 12 a dan Pasal 11 dakwaan ke dua itu tidak ada, namun itu hanya dua hakim yang mengatakan demikian dan tidak terbukti dan saya kata Innalilahiwainailahi rojion," pungkas Rudi Rubiandini.(bhc/put) |