Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Islam
Ini 5 Ciri Substantif Kepemimpinan Islam Menurut Prof. Haedar Nashir
2021-09-24 09:26:29
 

Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si Ketua Umum PP Muhammadiyah.(Foto: Istimewa)
 
YOGYAKARTA, Berita HUKUM - Di hadapan mahasiswa baru Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tahun 2021, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan bahwa, secara substantif kepemimpinan Islam memiliki 5 ciri.

Pertama, kepemimpinan Islam itu secara agama dan dunia. Menurutnya, pemimpin dalam Islam tidak hanya mengurusi persoalan agama saja, sebab akan menjadi kepemimpinan yang bersifat teosentris/ketuhanan.

Mengutip Abu Al-Hasan Al-Mawardi, Haedar Nashir menyebut bahwa, kepemimpinan dalam Islam itu merupakan proyeksi dari kerisalahan nabi untuk mengurus dua hal, yakni tegaknya nilai-nilai agama dan mengurus urusan dunia.

"Kalau ngurus dunia saja itu sekuler, tetapi kalau ngurus agama saja dalam makna yang sempit tadi itu kepemimpinan yang rabbaniyah. Maka kepemimpinan Islam adalah kepemimpinan yang prophetic," ungkapnya pada (22/9) secara daring.

Kedua, pemimpin yang uswah hasanah. Merujuk kepada sifat nabi sidiq, tabligh, fathonah, dan amanah, maka pemimpin Islam tidak cukup hanya baik, tapi juga harus cerdas, berilmu, memiliki kemampuan menyelesaikan masalah, dan membawa arah perjalanan yang dipimpin.

"Maka pemimpin tidak bisa begitu saja menyerahkan urusan kepada orang banyak, kadang dia harus mengambil keputusan-keputusan yang ia yakini benar, dan membawa kemaslahatan," ungkapnya.

Ketiga, kepemimpinan yang memiliki sifat rahmat. Menurutnya, meski berdasar atas nilai-nilai Islam namun kepemimpinan Islam itu untuk semua. Termasuk bagi mereka yang berbeda. Hal ini merujuk sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Anbiya' ayat 107.

Keempat, ciri kepemimpinan Islam harus bersifat transformatif-berkemajuan. Berkaca dari keberhasilan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW yang berhasil membangun Madinah al Munawarah, dari yang sebelumnya peradaban Arab yang jahiliyah adalah bentuk nyata transformasi yang dilakukan oleh pemimpin Islam.

Kelima, kepemimpinan Islam dalam konteks sistem memiliki sifat ijtihadi. Struktur, model, dan praktik diserahkan pada konsensus elite dan ummat di mana pun berada. Sehingga tidak ada pola tunggal dalam kepemimpinan Islam, bahkan konsep khilafah menurut Haedar bukan merupakan konsep kepemimpinan tunggal.

"Jadi konsep kekhalifahan itu jangan sempit. Kekhalifahan menjadi konsep dasar keagamaan dan politik itu wujudnya bisa ada mungkin kerajaan tapi modern seperti Emirate dan Arab Saudi, bisa republik seperti Mesir, bisa seperti Indonesia juga, Negara Pancasila Darul Ahdi wa Syahadah itu juga bentuk kekhalifahan muslim," ucapnya.

Haedar menegaskan bahwa, model kepemimpinan itu ijtihadi dan setiap ijtihad membuka setiap peluang pada banyak model. Maka, jika ada pihak yang mengatakan satu model itu absolute, sama saja dia mereduksi nilai dan orientasi ijtihad menjadi kebenaran absolute atas nama dirinya atau kelompoknya.(muhammadiyah/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Islam
 
  Sejarah Kuil Rama di Ayodhya Dibangun Setelah Umat Hindu Merobohkan Masjid Berusia 500 Tahun
  Forum Umat Islam Bersatu Laporkan Zulkifli Hasan ke Bareskrim Polri
  Pembakaran Al Quran di Swedia, Legislator Ingatkan: Ini Bisa Melukai Hati Umat Islam Sedunia
  LDII Sebut Muhammadiyah Kakak Tertua
  Haedar : Amaliyah Islam Membawa Kemajuan dan Melahirkan Madinah Al Munawaroh
 
ads1

  Berita Utama
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet

Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu

Dukung Hak Angket 'Kecurangan Pemilu', HNW: Itu Hak DPR yang Diberikan oleh Konstitusi

100 Tokoh Deklarasi Tolak Pemilu Curang TSM, Desak Audit Forensik IT KPU

 

ads2

  Berita Terkini
 
Polda Metro Respon Keluhan Pedagang Ikan Modern Muara Baru Jakarta Utara dengan Pengelola Pasar

Nikson Nababan Menyatakan Siap Maju Pilgub Sumut, Jika Mendapat Restu Ibu Megawati

BP2MI Siap Sambut 9.150 Pekerja Migran Indonesia yang Cuti Lebaran 2024 dan Habis Masa Kontraknya Kembali ke Tanah Air

Datang Lapor ke Komnas HAM, MPA Poboya Adukan Polres Palu ke Komnas HAM, Dugaan Kriminalisasi

Gelar Rakor Lintas K/L, Polri Pastikan Mudik-Balik Lebaran 2024 Berjalan Aman dan Nyaman

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2