JAKARTA, Berita HUKUM - Indonesia menjadi tuan rumah dalam Kongres Dunia Kedokteran Militer yang ke-41 atau 41st International Committee of Military Medicine (ICMM) World Congress on Military Medicine, yang akan digelar pada Tanggal 17-22 Mei 2015, bertempat di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDC). Sebagai tuan rumah, Kemenhan didukung oleh Kemenlu, Puskes TNI, dan Perhimpunan Kedokteran Militer Indonesia (Perdokmil).
Kongres yang pertama kali digelar di Indonesia ini secara resmi akan dibuka oleh Presiden Republik Indonedia Joko Widodo pada tanggal 18 Mei 2015 mendatang. Diharapkan kongres ini dihadiri oleh 750 peserta dari 114 Negara anggota ICMM dan 6 Negara Observer," ujar Dirjen Kuathan Kemhan Laksda TNI Agus Purwoto, dalam jumpa pers di Jakarta Rabu (13/5).
Brigjen TNI Terawan,Ketua Penyelenggara mengatakan, "Kongres medis militer ini sangat penting untuk menjalin kemitraan antara bangsa-bangsa dan pertukaran ilmu demi pembangunan perdamaian dunia," ujarnya yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Medik dan Anggota Panel Ahli Dokter Presiden ini di Jakarta, Kamis (13/5).
Kongres ini juga menjadi soft power diplomacy dalam mengangkat peran indonesia di kancah percaturan militer dunia.Kongres ini juga sebagai ajang tukar menukar informasi, teknologi, pengalaman, lesson learn dari misi-misi kesehatan militer sedunia, baik dalam Operasi Militer Perang (OPM) atau Operasi Militer Selain Perang (OMSP)," jelasnya
Di waktu yang sama Ketua SC Mayjen TNI Dr. Daniel Tjen Sp.S menambahkan, ajang dua tahunan ini akan menjadi wadah untuk 114 negara saling bertukar informasi, pengetahuan dan pengalaman masing-masing dalam bidang kedokteran atau medis militer. Kongres ini juga akan membahas kondisi kesehatan personil TNI, bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana, kimia-biologi-radiologi dan nuklir, penyakit infeksi dan penyakit yang muncul kembali khususnya dalam militer, obat-obatan dan lingkungan, manajemen karena cidera di medan perang, pendidikan militer kesehatan dan pelatihan, promosi kesehatan militer dan rehabilitasi," tambah Daniel
"Kongres ini bukan hanya membahas isu saja tapi kami harap, acara ini bisa menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan teknologi kesehatan yang kita punya. Indonesia tidak kalah dengan negara lain. Daniel mencontohkan di RSPAD saja, kini telah banyak pasien asing dari India, Malaysia dan sebagainya berobat di sana, kenapa kita harus keluar negeri kalau teknologi kesehatan yang kita punya telah mumpuni" tukasnya.
"Ini kesempatan bagus buat kita untuk menjalin kerja sama dengan bangsa lain dalam hal medis yang tujuannya tentu demi ketahanan bangsa kita sendiri. Bahwa sebenarnya kita juga tidak kalah dengan negara lain dalam hal medis. Ingat beberapa RS kita lolos sertifikasi Internasional padahal ada salah satu di Singapura yang tidak lolos," tutur Daniel kepada awak media.
"Kami minta doanya agar kegiatan ini sukses. Tidak ada cara lain selain sukses. Ini penting bagi bangsa kita. Semoga kegiatan berjalan lancar tanpa ada kendala," tutup Daniel.(bh/yun) |