Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Virus Corona
India Lampaui AS dalam Lonjakan Kasus Harian Tertinggi Infeksi Virus Covid-19
2020-09-01 08:16:27
 

Tingkat pelaporan kematian di India dikhawatirkan terlalu rendah.(Foto: REUTERS)
 
INDIA, Berita HUKUM - India mencatat rekor peningkatan harian kasus virus corona covid-19 tertinggi di dunia.

Negara dengan kasus akumulatif ketiga tertinggi di dunia itu pada hari Minggu (30/8) melaporkan 78.761 kasus baru dalam 24 jam. Angka tersebut melampaui rekor harian yang dicatat Amerika Serikat pada 17 Juli lalu.

Kenaikan jumlah kasus di India terjadi seiring dengan sejumlah pelonggaran kebijakan oleh pemerintah dalam upaya untuk meningkatkan perekonomian. Jutaan orang kehilangan pekerjaan sejak wabah virus corona melanda pada bulan Maret.

Lonjakan kasus Covid-19 di banyak daerah pedesaan di negara itu menjadi perhatian.

Pada hari Minggu, kasus infeksi global melewati angka 25 juta, dengan 843.000 kematian. AS tetap menjadi negara yang paling terdampak dengan jumlah kasus mendekati enam juta, menurut penelitian Universitas Johns Hopkins.

Ada apa di balik lonjakan di India?

Peningkatan harian di India pada Minggu (31/8) melewati angka harian sebesar 77.299 yang dilaporkan Amerika Serikat pada 17 Juli lalu.

Dokter kardiologi, Manoj Kumar, mengatakan kepada Reuters: "Ini adalah lonjakan kasus harian terbesar di seluruh dunia dan alasan di balik ini - karena pandemi menyebar di daerah pedesaan."

Pada tahap-tahap awal Covid-19, India tampaknya mengatasinya dengan baik, diiringi memberlakukan penguncian yang ketat. Tetapi virus kemudian menyerang kota-kota besar seperti Mumbai dan Delhi, sebelum melonjak di kota-kota kecil dan daerah pedesaan.

Meski terjadi peningkatan kasus, pemerintah terus melanjutkan pelonggaran-pelonggaran pembatasan.

Aktivitas berkumpul hingga 100 orang akan diizinkan di acara budaya, hiburan, dan olah raga mulai bulan depan, disertai penggunaan masker dan penjagaan jarak sosial.

Jaringan kereta bawah tanah juga akan mulai dibuka kembali di kota-kota besar.





Covid test in Guwahati


Keterangan gambar,


Dokter-dokter mengatakan India harus berbuat lebih banyak untuk meningkatkan tes




Dokter Rajiv Parekh, ketua divisi vaskular perifer dan ilmu endovaskular di Medanta, mengatakan kepada Reuters: "Orang mengira begitu jumlahnya mulai turun, inilah saatnya, mereka memenangkan perang... semua orang di luar sana tidak mengenakan masker maupun menjaga jarak sosial.

"Itu adalah sesuatu yang seharusnya tidak kita biarkan terjadi."

Para dokter juga mengatakan kurangnya pelaporan, serta pelaksanaan tes yang terbatas, terus menjadi perhatian utama.

Angka 63.000 kematian di India kira-kira setara dengan Meksiko. Tetapi jumlah infeksi di negara Amerika tengah itu hanya mencapai 591.000, dibandingkan dengan 3,5 juta kasus di India.

Pemerintah India mengumpulkan jumlah kematian dari kasus positif, tetapi tidak dari dugaan infeksi.

Terkait pengetesan, ahli virologi Shahid Jameel, ketua Wellcome Trust/DBT India Alliance, mengatakan kepada Agence France Presse: "Tingkat pengetesan per juta di India berada pada 30.000, dimana tetap menjadi yang terendah kedua di 10 besar negara [yang terinfeksi virus]."

Apa yang dikatakan pemerintah?

Perdana Menteri Narendra Modi menyampaikan pidato radio bulanannya tanpa menyebutkan pencapaian terbaru.

Dia meminta warga untuk mematuhi aturan dan tetap bersatu untuk mencoba mengalahkan virus corona.

"Penting agar setiap warga negara sehat dan bahagia dan kita bersama-sama mengalahkan virus corona sepenuhnya," kata Modi.

"Corona hanya bisa dikalahkan jika Anda tetap aman, jika Anda memenuhi tekad menjaga jarak aman dua meter dan memakai masker."(BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Virus Corona
 
  Pemerintah Perlu Prioritaskan Keselamatan dan Kesehatan Rakyat terkait Kedatangan Turis China
  Pemerintah Cabut Kebijakan PPKM di Penghujung Tahun 2022
  Indonesia Tidak Terapkan Syarat Khusus terhadap Pelancong dari China
  Temuan BPK Soal Kejanggalan Proses Vaksinasi Jangan Dianggap Angin Lalu
  Pemerintah Umumkan Kebijakan Bebas Masker di Ruang atau Area Publik Ini
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2